JEPARA – Mondes.co.id | Jepara merupakan bagian semenanjung Muria yang memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang. Dalam mitos kerajaan Jawa, Jepara disebut Jungpara, salah satu daerah kekuasaan Sandang Garba, rajanya kaum pedagang.
Dalam Babad Tanah Jawi mulai dari Nabi Adam sampai tahun 1647, dituliskan saat Prabu Kandi Awan menjadi raya di Medang Kamulan atau Tanah Segala Asal, ketika usianya semakin tua, membagi wilayah kerajaannya untuk kelima putranya.
Anak pertama yang bernama Sri Panuhun, diangkat menjadi raja kaum petani dengan pusat kerajaan di Pagelan. Ia sangat ahli dalam bidang pertanian hingga Pagelan menjadi lumbung pangan bagi kerajaan Medang Kamulan.
Sedangkan anak kedua bersama Sendang Garba. Ia diangkat menjadi rajanya kaum pedagang dengan pusat kekuasannya di Jungpara atau Jepara. Sementara daerah kekuasannya sampai di Cajonan atau Juana (sekarang).
Anak ketiga bernama Karung Kala menjadi raja Prambanan dengan gelar Prabu Baka yang bertanggung jawab terhadap keamanan kerajaan. Ia sangat suka mengembara di tengah hutan.
Sementara anak keempat bernama Sri Petung Laras atau yang dikenal sebagai Tunggul Ametung. Ia seorang pendeta dan berkedudukan di Kediri. Sedangkan anak kelima bernama Resi Gatayu yang juga disebut Dandang Gendis, rajanya kaum agama. Dalam babad Tanah jawi, ia menggantikan ayahnya menjadi raja Kahuripan dan Jenggala.
Dalam buku Ratu Kalinyamat Reinha De Japara, yang ditulis Hadi Priyanto tahun 2018, dituliskan Sandang Garba ini berhasil mengembangkan Jepara sebagai salah satu pusat perdagangan negeri Medang Kamulan. Bukan hanya antar daerah di kerajaan Medang kamulan, tetapi juga dengan para pedagang di seberang lautan.
Namun dalam perkembangannya, dikisahkan ada konflik dengan Dandang Gendis. Karena konflik itu Jepara direbut Dandang Gendis. Setelah Sandang Garba dikalahkan, dipindahkan ke Tuban, di bawah pimpinan Tisna Yudha. Sementara Sandang Garba setelah meninggal dimakamkan di Tayu.
Dalam silsilah ing Kadanurejan, dalam silsilah yang disusun di tanah pedalaman Jawa tengah, disebutkan Sandang Garba adalah seorang raja yang daerah kekuasaannya meliputi Jepara dan Juana. Sedangkan letak daerah ini disebutkan berada di sebelah barat dan timur Pegunungan Muria. Di antara dua wilayah itu, Jepara lebih maju, sebab penduduknya pandai berdagang dan memiliki pelabuhan yang lebih baik.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar