SURABAYA-Mondes.co.id| Selama empat hari, mulai tanggal 6, 7, 8 dan 9 April 2021, operasi patroli gabungan yang terdiri dari unsur Satpol PP Provinsi Jawa Timur, Aparat Kepolisian, TNI, Elemen masyarakat seperti Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, seniman tentang bahaya virus Covid-19 tidak diketemukan pelanggaran di tempat-tempat umum, seperti cafe, warung, tempat hiburan, baik yang ada di Surabaya Gresik, Sidoarjo.
Dasar inilah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Timur, Budi Santoso, berani menyatakan bahwa Kesadaran Masyarakat Untuk Menghindari Kerumunan Meningkat.
Dijelaskan Budi Operasi Yustisi sudah di mulai sejak Maret 2020 dengan melibatkan Polda Jawa Timur, PM TNI, Elemen Masyarakat (Banser Ansor, Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, Pagarjati, KBRS, Gusdurian, PMII, GMNI, HMI, DKS, Aktivis Buruh.
“Jadi sejak era PSBB 1, 2, 3 , 4 , Era Transisi, New normal sampai PPKM 1, 2 ,3, 4 hingga sekarang tetap melakukan operasi patroli gabungan, di lapangan. Dibagi 3 tempat, tim 1, 2, 3. Sidoarjo,
Gresik dan Surabaya. Pagi ke pasar-pasar, siang dan malam ke warung kopi, ditambah hiburan malam,” ujarnya meyakinkan.
Budi mengungkapkan, beberapa kiat yang harus di lakukan oleh tim Patroli Gabungan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Dengan pakai pendekatan kultural dan komunitas, termasuk melibatkan komunitas Bonek untuk milineal,” ungkapnya.
(*/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar