Kenaikan Harga Cabai Jadi Momok Pedagang Makanan di Pati

waktu baca 2 menit
Jumat, 24 Jan 2025 12:42 0 253 Harold

PATI – Mondes.co.id | Kenaikan harga cabai yang sangat signifikan dalam beberapa waktu terakhir, menjadi momok bagi para pedagang makanan di Kabupaten Pati.

Meroketnya harga cabai ini, membuat para pedagang kesulitan untuk menjaga stabilitas harga jual produk kuliner yang ditawarkan.

Pemilik Warung Makanan, Diah mengaku resah akan lonjakan harga cabai yang cukup tinggi.

Alasannya, selain menjaga kualitas produk, dia juga harus mempertahankan pelanggan.

“Harga cabai sekarang sangat tinggi. Ini membuat kami kesulitan untuk mengatur keuangan. Kalau menaikkan harga menu makanan, takut pelanggan kabur. Tapi kalau tidak dinaikkan, keuntungan kami yang berkurang,” ujarnya, Jumat (24/1/2025).

Meski dihantam bahan baku masakan yang mahal, pemilik warung yang berlokasi di Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati Kota itu, mencoba tetap bertahan dengan harga normal. Meski keuntungan yang diperoleh merosot drastis.

Dia menyebutkan, harga cabai rawit saat ini tembus Rp36.000 per kilogram. Padahal harga normalnya adalah Rp18.000 per kilogram.

Demikian untuk harga cabai merah, yang sebelumnya di angka Rp30.000 per kilogram, sekarang tembus Rp60.000 per kilogram.

Peningkatan harga dua kali lipat ini, telah berlangsung sejak bulan Desember 2024 hingga menjelang akhir bulan Januari 2025 ini.

“Kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah sudah terjadi sejak Hari Raya Natal kemarin. Kami sebagai pedagang sangat terasa, hampir tak dapat untung,” keluhnya.

Selain cabai, komoditas bawang merah turut mengalami kenaikan harga, jika normalnya diharga Rp20.000, saat ini di pasaran dijual Rp40.000 per kilogram.

BACA JUGA :  Pelaku dan Penadah Curanmor Diringkus Tim Resmob Polsek Margorejo dan Polres Pati

Meski begitu, Diah tidak tahu persis penyebab lonjakan harga cabai maupun bawang merah.

Terlepas dari itu, dia berharap supaya pemerintah segera bergerak untuk membuat harga komoditas tersebut kembali normal.

Dengan begitu, masyarakat kecil tidak semakin terbebani dengan meroketnya harga bumbu-bumbu dapur.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini