dirgahayu ri 80

Kematian Pegawai Disperkim Rembang, Polisi Belum Temukan Adanya Indikasi Pembunuhan

waktu baca 2 menit
Selasa, 12 Agu 2025 18:08 0 86 Supriyanto

REMBANG — Mondes.co.id | Kematian tragis JRD, seorang pegawai Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Rembang yang jenazahnya ditemukan mengambang di laut, masih menyisakan misteri.

Meskipun spekulasi publik bermunculan, terutama terkait kemungkinan ‘baby blues‘, pihak kepolisian hingga kini belum menemukan indikasi adanya tindak pidana pembunuhan.

Kapolres Rembang, AKBP Dhanang Bagus Anggoro, menegaskan bahwa penyelidikan awal belum mengarah pada dugaan tersebut.

“Belum, untuk indikasi korban pembunuhan, sesuai hasil penyelidikan awal, belum kita temukan,” ujar AKBP Dhanang pada Selasa (12/8/2025).

Masyarakat luas, terutama di media sosial, menyoroti kemungkinan baby blues sebagai penyebab Jihan nekat mengakhiri hidupnya.

Hal ini lantaran, JRD yang bersuamikan TDP yang merupakan pegawai Kelurahan Tanjungsari Rembang, baru saja melahirkan anak pertama.

Spekulasi ini diperkuat oleh rekaman CCTV yang menunjukkan Jihan berjalan sendirian di jalur Pantura, depan gedung DPRD Rembang.

Dalam rekaman tersebut, Jihan tampak seperti orang kebingungan, bahkan tak menghiraukan ramainya lalu lintas kendaraan.

“Apa mungkin karena baby blues,” tanya salah satu akun di media sosial, mencerminkan pertanyaan yang terlontar dari banyak warganet.

Sebagai informasi, baby blues adalah gangguan kesehatan mental yang kemungkinan bisa dialami oleh wanita setelah melahirkan.

Kondisi ini muncul akibat perubahan hormon, kelelahan, dan kesulitan beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.

Gejalanya meliputi mudah tersinggung, sering menangis tanpa sebab, cemas berlebihan, sulit tidur, tidak nafsu makan, dan kesedihan yang berlarut-larut.

Umumnya, kondisi ini berlangsung selama dua minggu pertama pasca melahirkan.

BACA JUGA :  Potensi Cukup Besar, PAD Sektor Pariwisata Jepara Ditarget Rp5,7 Miliar

Mengenai dugaan bunuh diri atau kecelakaan, pihak kepolisian belum bisa memberikan kesimpulan.

Saat ini, tim penyidik Polres Rembang masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak.

Langkah krusial selanjutnya adalah menunggu hasil autopsi dari laboratorium forensik Polda Jawa Tengah.

Hasil autopsi ini diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih jelas mengenai penyebab pasti kematian korban.

Jenazah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Mangunlegi, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati pada Senin malam (11/8/2025).

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak berasumsi lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwajib.

Hingga saat ini, penyebab kematian Jihan masih menjadi tanda tanya besar.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini