Kecewa Usai Suporter Rusuh, Bos Persipa Nyatakan Siap Mundur

waktu baca 3 menit
Jumat, 14 Feb 2025 16:56 0 267 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | CEO Persatuan Sepakbola Indonesia Pati (Persipa) mengaku kecewa dengan aksi anarkis oknum suporter selepas pertandingan kontra Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura (Persipura), pada Kamis, 13 Februari 2025.

Joni Kurnianto mengaku siap mundur dari jabatannya bila dikehendaki kelompok suporter bernama Patifosi.

Semenjak dirinya menjadi CEO Persipa Pati karena dorongan Patifosi pada 2021 lalu, kondisi susah, sedih, senang dinikmatinya sebagai bentuk pengabdian.

Bahkan, segala bentuk pendanaan klub ditanggung olehnya selaku pimpinan utama klub Persipa Pati.

”Tahun 2021 saya diminta suporter untuk memegang Persipa Pati dalam menghadapi Liga 2. Tentu saja waktu itu klub berpindah dari amatir menjadi profesional, otomatis pembiayaan ditanggung oleh PT (Perseroan Terbatas), alias ya saya pribadi,” tuturnya.

Joni menanggung pembiayaan tim berjuluk Laskar Saridin dalam mengarungi kasta kedua Liga Indonesia selama bertahun-tahun, yang nominalnya tak sedikit.

Ia berkeliling mencari sponsor hingga rela merogoh uang pribadi ratusan juta rupiah tiap bulan.

“Memang ada sponsor, tapi sedikit. Sejak tahun 2021 yang membiayai ya saya pribadi untuk mengarungi Liga 2. Ada sponsor dan subsidi dari LIB (PT Liga Indonesia Baru), per bulan Rp250 juta selama 6 bulan, tapi biaya minimal untuk operasional saja Rp700 juta. Itu belum untuk biaya sehari-hari dan biaya dadakan untuk pemain sakit dan lainnya,” paparnya.

Ia menjabarkan, biaya operasional Persipa Pati setidaknya Rp800 juta per bulan. Meskipun harus merogoh kocek pribadi, Joni mengaku ikhlas.

“Bisa lebih Rp800 juta, itu tanggung jawab saya sebagai CEO Persipa. Kemarin di LIB bulan Januari 2025 baru cair kemarin sore, jadi bulan Februari belum, jadi kita cari uang sendiri,” urainya.

BACA JUGA :  Mudik Lebaran, 14 Masjid di Pati Ini Ramah bagi Musafir

Ia telah habis-habisan membiayai klub yang dipuja-puja oleh warga Bumi Mina Tani. Namun, dirinya tetap menjalankan sebagai CEO sebagai wujud tanggung jawab.

“Saya sudah habis-habisan, capek saya, tapi sebagai tanggung jawab saya CEO Persipa yang ditunjuk teman-teman suporter. Mulai dari gaji pemain, pelatih, official, manajemen, belum lagi bonus. Sekali pertandingan Rp60 juta, satu gol Rp10 juta,” jelasnya.

Ia pun kecewa dengan aksi brutal suporter yang merusak sejumlah fasilitas Stadion Joyokusumo Pati. Ia memahami kekecewaan para suporter.

Menurutnya, kekecewaan itu bisa dilampiaskan dengan sikap yang lebih bijak. Joni pun menegaskan siap mundur bila pengorbanan yang ia berikan tidak sesuai.

“Saya lihat ada yang merusak berarti tidak cinta dengan Persipa, tidak cinta dengan saya. Jika suporter dan masyarakat Kabupaten Pati menghendaki saya mundur sebagai CEO, saya siap mundur,” tegasnya.

“Kalau pengorbanan saya atau yang saya lakukan tidak benar, saya siap mundur. Harus kita ajari bersama sepak bola indah. Kalau marah, saya yang dipukuli jangan merusak stadion,” sambung Joni kepada awak media.

Dirinya menilai tak perlu bermimpi untuk membangun dan membuat stadion lebih nyaman bila perbuatan merusak masih terjadi.

“Kita jangan mimpi membangun stadion kalau masih merusak stadion. Negara dalam keadaan sulit, pukuli saya saja. Saya dihina saja ndak papa, saya ikhlas,” ucapnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini