Keahlian Unik Melukis dengan Pasir hingga Jadi Karya Seni Indah 

waktu baca 3 menit
Kamis, 10 Jul 2025 08:15 0 61 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Bagi masyarakat, pasir hanyalah serpihan material atau batuan yang tidak berharga.

Namun, tidak bagi Muhammad Syaifuddin asal Desa Menganti RT 11/RW 3, Kecamatan kedung, Kabupaten Jepara.

Dengan serpihan pasir ini, dia telah mencuri perhatian masyarakat dengan keahlian uniknya dalam menciptakan karya seni menggunakan media pasir.

Saat ditemui di rumahnya, terlihat sejumlah karya lukisan, baik lukisan wajah, hewan, maupun kaligrafi yang menjadi karya kreatifnya.

Bahkan di antaranya lukisannya tersebut, terdapat visualisasi dari sosok Sunan Kalijaga beserta harimau bermata merah.

Penciptaan karya dengan tiga dimensi menjadi salah satu hasil keterampilan yang ditonjolkan, bukan hanya lukisan dua dimensi yang cenderung tidak hidup ketika dilihat.

‎Bakat seninya tersebut mulai tumbuh dan terpupuk saat masih duduk di bangku kelas 10 di MA Darul Hikmah Menganti, Kedung sekitar satu dasawarsa yang telah lalu.

‎”2012 di sekolah saya kebetulan ada kesenian, awal-awal saya ikut buat kaligrafi. Dari kaligrafi tersebut kemudian saya kembangkan, pertama kali ikut pameran di Alun-alun Jepara sekitar tahun 2014. Saya buat lukisan pasir wajah Kartini,” ungkapnya kemarin.

‎Dari situ kemudian dirinya mendapat banyak apresiasi, tidak hanya dari teman selingkupnya belaka, namun juga oleh orang-orang kenalannya hingga kemudian banyak yang memesan lukisan wajah maupun kaligrafi.

Syaifuddin tampak piawai dalam memainkan pasir dan menyulapnya menjadi bidang, gambar, dan bentuk.

‎”Saya mulai tekun kisaran 2018, yang konsisten dan paling sering ya gambar wajah. Kadang kaligrafi maupun nama anak-anak,” katanya.

BACA JUGA :  Optimalkan Potensi Ekonomi, Pasar Kuliner Pamotan akan Ditata Ulang

‎Dalam proses berkarya, ia hanya membutuhkan satu kresek pasir untuk dapat dibuatnya menjadi banyak lukisan wajah dan kaligrafi.

“Saya menggunakan pasir putih dan pasir hitam, pernah juga warna lain menggunakan winter (pewarna) yang direbus. Tapi kebanyakan pasir berwarna asli putih-hitam,” ucapnya.

‎Menurutnya, dalam proses pembuatannya tersebut paling susah menggambar wajah.

Namun, lebih lama untuk membuat lukisan kaligrafi, karena memerlukan efek timbul tiga dimensi.

“Kalau kaligrafi harus timbul, seperti ada pahatan-pahatannya. Harus diulang-ulang,” katanya.

‎Syaifuddin menggunakan tusuk sate hingga kuas dalam membuat karya lukisan pasirnya.

Serta bantuan sinar matahari untuk proses pengeringannya.

“Sehari bisa buat wajah, tergantung cuaca panas tidaknya. Sekali proses, jemur. Kalau mendadak ya menggunakan hair dryer,” ucapnya.

‎Jika diestimasi, untuk proses pembuatan wajah bisa selesai dalam sehari dan nama bayi selesai dalam dua hari.

Sedangkan kaligrafi tergantung panjang atau pendeknya motif.

‎”Saya membuat berdasarkan pesanan, semakin lama semakin mahal. Saya buat lukisan Sunan Kalijaga dan macan ini dua minggu lebih,” ujarnya.

‎Syaifuddin memanfaatkan media sosial untuk memasarkan berbagai produk yang telah dibuatnya.

“Perwajah 12R sekitar Rp200 ribu. Dua wajah Rp250 ribu. Nama anak ukuran 12R, Rp250 ribu. Untuk kaligrafi, setidaknya ukuran 12R Rp300 ribu,” jelasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini