Kawasan Hutan Petak 61 A Desa Ngepeh Trenggalek Terbakar

waktu baca 2 menit
Kamis, 28 Sep 2023 13:34 0 535 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Salah satu bagian hutan jati di wilayah Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terbakar. Tepatnya, pada kawasan hutan negara petak 61 A dalam kelola Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Tugu yang terletak di Dusun Beji, Desa Ngepeh. Insiden diperkirakan terjadi pada kemarin sore sekira pukul 15.00 WIB.

Hal itu, sebagaimana disampaikan Kapolsek Tugu, AKP Panut kepada Mondes.co.id melalui sambungan telepon yang menyebutkan jika kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dimaksud, awalnya diketahui oleh masyarakat. Kemudian diinformasikan kepada anggota Bhabinkamtibmas Desa Ngepeh dan langsung ditindaklanjuti oleh petugas gabungan.

“Memang benar, kemarin (27/9/2023) telah terjadi kebakaran hutan di daerah Desa Ngepeh. Berdasarkan informasi masyarakat, Polsek Tugu kemudian berkordinasi dengan Perhutani, Polres, Kodim, BPBD Trenggalek dan stakeholder terkait lain,” kata AKP Panut, Kamis, 28 September 2023.

Menurut Kapolsek Tugu, berkat kerja sama yang baik, meski memerlukan waktu, namun api bisa dikendalikan. Sehingga, tidak sampai meluas dan mendekati permukiman warga. Bahu-membahu antar tim gabungan akhirnya mampu memadamkan rembetan kebakaran sekitar 3 jam.

“Alhamdulillah, berkat kerja sama dan koordinasi yang baik antar lintas sektoral dibantu masyarakat sekitar maka dalam waktu 3 jam api bisa dikendalikan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Administratur (Waka Adm) KPH Kediri Sub Selatan, Munawar Sukowati menambahkan, jika kejadian kebakaran di wilayahnya tersebut diduga karena puntung rokok yang dibuang sembarangan. Didukung oleh cuaca panas dan kering akibat dampak kemarau panjang, sehingga api cepat menjalar.

“Dari informasi, penyebab awal diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan di pinggir jalan,” ujar Munawar.

BACA JUGA :  Rental Dikira Maling dan Berujung Main Hakim, Polresta Pati Amankan Dua Orang

Bermula dari situ, tandas dia, percik api merambat ke dalam kawasan hutan. Ditambah cuaca panas ekstrem, banyak tumbuhan kering dan angin kencang hingga mempercepat proses terbakarnya lahan.

“Percik api menjadi pemicu untuk kemudian merambat ke tanaman kering. Belum lagi, panas ekstrem musim kemarau panjang dan angin sehingga mempercepat sebaran (api),” jelasnya.

Pun begitu, tim internal tetap akan melakukan kajian sekaligus penyelidikan terkait penyebab utama kebakaran dimaksud. Untuk nantinya dijadikan bahan evaluasi bersama. Kemudian yang terpenting, diimbau kepada seluruh warga agar lebih waspada dan tidak lalai saat melakukan aktivitas terutama di kawasan hutan.

“Kepada masyarakat diimbau agar lebih berhati-hati, mengingat di musim kemarau seperti ini sangat rawan terhadap potensi kebakaran. Jangan bermain api disekitar kawasan hutan. Tetap waspada!,” pungkas Munawar.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini