PATI – Mondes.co.id | Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati mulai turun tangan mengurai permasalahan yang terjadi di pesisir Kecamatan Juwana.
Pasalnya, banyak kapal besar yang memarkirkan armadanya di muara sungai yang merupakan jalur keluar-masuk nelayan kecil di wilayah tersebut.
Hal ini amat disayangkan, lantaran terparkirnya kapal-kapal besar usai bongkar muat, menyebabkan pula aliran sungai mampet sehingga debit air tak mampu ditahan oleh kapasitas sungai.
Sehingga diimbau supaya pemilik kapal-kapal besar tidak berlabuh di sembarang tempat.
“Ada permasalahan, mau Lebaran kapal besar seenaknya sendiri. Masalahnya, pertama alur Sungai Juwana awalnya tidak ada masalah, kemarin aman karena volume kapal belum begitu banyak. Tapi hari ini volume banyak di area TPI (Tempat Pelelangan Ikan), sehingga alur sungai tidak bisa menampung,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap, Taryadi kepada Mondes.co.id, Senin, 24 Maret 2025.
Diketahui, momentum mendekati Hari Raya Idulfitri, memang para nelayan kapal besar mulai berlabuh ke daratan usai melaut berbulan-bulan.
Mereka membawa hasil tangkapan laut untuk dibongkar muat di cold storage maupun TPI.
Situasi demikian kerap menjadikan masalah baru, yakni kapal-kapal menutupi muara sungai, sehingga arus air tidak begitu lancar. Alhasil aktivitas nelayan kecil terhambat.
“Masalah yang kedua, nelayan kecil yang jenis perahu tempel di bawah 10 GT (Gross Ton) tidak bisa jalan, tidak bisa berangkat ke laut. Mohon nelayan dengan kesadarannya jangan langsung bongkar ke TPI, selesai. Harus mengantre supaya kapal-kapal tidak asal berlabuh menutup arus sungai, kasihan nelayan kecil, mereka berangkat pagi pulang siang,” pesan Taryadi.
Ia mengharapkan para nelayan besar ataupun pemilik kapal besar harus bersabar dalam membongkar muatan hasil tangkapan laut.
Hal ini agar kapal-kapal tidak menumpuk di pesisir, sehingga menyebabkan kerugian bagi pengguna kapal lainnya, terutama sesama orang yang bermata pencaharian di laut.
“Kami imbau nelayan pemilik kapal yang mau ke area TPI mohon sabar. Jangan sampai merugikan kapal-kapal yang lain,” imbaunya.
DKP Kabupaten Pati bersama dengan Tim Terpadu Maritim yang terdiri dari Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Kabupaten Pati, Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan pihak pengelola TPI melakukan koordinasi untuk mengatasi permasalah tersebut.
Pihaknya saling berkoordinasi untuk secepatnya mengurai permasalahan tersebut dengan terjun dan berkomunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat.
“Kita ketemu koordinasi mengurai yang ada di sana, jangan sampai terlalu lama, karena harus kita tangani. Kami dari Tim Terpadu Maritim dan DKP bagaimanapun caranya harus menyelesaikan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar