JEPARA – Mondes.co.id | Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Alun-alun I Jepara digelar meriah pada Kamis (2/5/2024). Selain drumband, juga diserahkan berbagai macam hadiah lomba tingkat kabupaten.
Pada upacara Hardiknas ini, terdapat 4.207 anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Jepara telah kembali ke bangku pendidikan. Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Edy Supriyanta saat upacara.
“Saya berharap jangan sampai ada nama baru dalam daftar ATS,” kata Edy.
Pihaknya mencatat, pada April 2023 lalu masih terdapat 5.230 ATS di Jepara. Sedangkan pada April tahun ini, jumlahnya tinggal 1.023 anak.
“Kita telah berhasil mengembalikan begitu banyak ATS ke lembaga pendidikan,” kata dia.
Para pendidik diharuskan mampu menghadirkan proses pembelajaran yang menyenangkan, agar terus memicu hasrat anak untuk bersekolah.
“Ciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan agar semangat anak-anak kita untuk terus sekolah, senantiasa terjaga. Jangan sampai ada nama baru dalam daftar ATS di Jepara,” ujarnya.
Pada pelaksanaan Merdeka Belajar, guru dituntut mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sekaligus mampu mengoptimalkan seluruh bakat dan potensi spesifik yang dimiliki oleh anak didik.
“Kepada bapak dan ibu guru, terus meningkatkan kompetensi dan berproses dalam pengembangan diri,” tuturnya.
Penegasan tersebut selaras dengan tema peringatan Hardiknas ini, yaitu “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”. Adapun pelaksanaan upacara kala itu juga dirangkai dengan perayaan Hari Otonomi Daerah.
Penjabat Bupati Edy Supriyanta turut menyerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya. Penghargaan itu diberikan bagi pegawai yang berprestasi dan berdedikasi selama 10, 20, dan 30 tahun. Salah satu penerima gelar 30 tahun adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Edy Sujatmiko.
Ia kemudian bersama jajaran Forkopimda, Sekda, Kepala Disdikpora, Kemenag Jepara, dan Baznas menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba karnaval Hari Kartini. Mulai dari jenjang SMP, SMA, serta kategori umum.
Dalam kesempatan yang sama, turut pula diserahkan bantuan peralatan mengukir. Itu sebagai tanda dimulainya pelatihan ukir untuk guru dan siswa SD maupun SMP. Ada juga bonus hadiah kepada kelompok barisan peserta upacara paling disiplin.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar