Jelang Suro, Masyarakat Serbu Penjual Ayam Kampung

waktu baca 2 menit
Rabu, 25 Jun 2025 11:44 0 57 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Peringatan 1 Muharram akan tiba pada Jumat, 27 Juni 2025 mendatang.

Masyarakat Muslim pun mulai mempersiapkan acara syukuran dengan versinya masing-masing.

Banyak di antara mereka mulai bergeliat belanja kebutuhan pokok, khususnya bahan masakan untuk keperluan acara hajatan.

Mereka menyerbu pasar untuk membeli bumbu dapur, daging, telur, pisang, dan berbagai bahan penting lainnya.

Pada acara yang familiar disebut Suronan ini, pantang bagi masyarakat Muslim untuk membeli ayam pedaging, mereka membeli ayam kampung untuk keperluan hajatan memperingati Tahun Baru Islam yang sakral ini.

Seperti yang dilakukan oleh Sugi (70), seorang pembeli yang sedang menawar harga ayam kampung di pasar tradisional.

Sugi mencari ayam kampung untuk kemudian disajikan di acara hajatan yang berlangsung di rumahnya.

Ia pun menyusuri pasar dan memilih ayam jantan yang ia sukai.

“Nyari ayam Jawa (sebutan ayam kampung bagi sebagian masyarakat lokal). Buat acara kondangan (hajatan) Suro,” ungkapnya saat ditanya ketika membeli ayam kampung di Pasar Tambakromo, Rabu, 25 Juni 2025.

Pagi sebelum matahari terbit, ia datang ke pasar supaya tidak kehabisan stok.

Ia pun kemudian memilih ayam jago yang diincar seharga Rp130.000.

“Akhirnya dapat yang ayam ukuran gede, harganya Rp130 ribu. Awalnya harganya Rp145 ribu, saya tawar,” ucapnya sumringah.

Penjual ayam dari berbagai tempat menyerbu di Pasar Tambakromo ketika hari Rabu.

Apalagi, pasar tradisional ini memang hanya beroperasi untuk pedagang luar pada Rabu saja.

BACA JUGA :  Sapi di Jepara Mati Mendadak, Ternyata Terjangkit PMK

Pada momen tersebut, penjual ayam kampung berjajar di tepi jalan menawarkan ayam-ayamnya yang dalam kondisi segar, sehat, dan gemuk.

Adapun harga mulai dari Rp100.000 sampai dengan Rp150.000 per ekor.

“Ayam kampung yang kecil ini Rp100 ribu, yang gede Rp130 ribu sampai Rp150 ribu. Ini bagus-bagus, monggo,” ungkap Parmi, salah satu penjual ayam kampung di lokasi.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini