Jasa Sewa Kostum di Pati Ini Selalu Ramai, Omzet hingga Puluhan Juta Perbulan

waktu baca 4 menit
Selasa, 11 Nov 2025 13:57 0 46 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Jasa persewaan kostum menjadi usaha yang potensial, terutama kostum adat Nusantara maupun kostum tari tradisional.

DBHCHT TRENGGALEK

Hal ini dilakukan oleh Dwi Yuni Astuti, sang pemilik jasa persewaan Yuni Collection yang berlokasi di Perumahan Rendole, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.

Ia menyewakan aneka jenis kostum dari berbagai level usia.

Bahkan, setiap mendekati event, persewaannya ramai customer untuk mencari pakaian atau kostum yang cocok.

“Menyediakan kostum tari tradisional klasik dan tari kreasi tradisi berbagai usia, baju adat Nusantara berbagai daerah dan berbagai usia. Model dan aksesoris menyesuaikan tema tari atau drama tari, ada yang pakem atau harus seprti itu, contoh kostum tari seperti tokoh-tokoh wayang, ada juga yang bisa dimodifikasi sesuai perkembangan zaman, jadi intinya harus selalu ada pembaharuan,” tuturnya kepada Mondes.co.id, Selasa, 11 November 2025.

Menurutnya, harga menyesuaikan tingkat konsepnya.

Untuk satu stel, harga mulai dari Rp50.000 sampai dengan Rp100.000.

Ia selalu mendapat banyak orderan tiap bulan, khususnya saat ada event-event masyarakat seperti acara sekolah, karnaval desa, atau pun festival-festival daerah, dan perpisahan siswa.

Pendapatan per bulan yang ia bisa peroleh puluhan juta.

“Pas ramai, Alhamdulillah setiap bulan selalu ramai, artinya tetap ada momen acara, entah itu acara sekolah maupun acara kampung/desa atau festival. Tetapi yang paling ramai itu di akhir tahun ajaran seperti acara purnawiyata, dan acara karnaval desa, intinya tiap bulan itu momen acara dan tema itu bisa berbeda-beda dan bergantian, misalnya bulan Mei purnawiyata untuk siswa SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan) lanjut SMP (Sekolah Menengah Pertama), bulan Juni nanti untuk anak SD (Sekolah Dasar) dan TK (Taman Kanak-Kanak), jadi Alhamdulillah event-event seringnya bergantian,” urai Yuni.

BACA JUGA :  DWP Lapas Pati Gelar Panen Sayur Program SAE

Menurutnya, pesanan kadang bergantung pada event, dan per event bisa dapat pesanan 5 kostum.

Bahkan per bulan ketika kegiatan sekolah, ia bisa mendapatkan ratusan pesanan kostum.

“Per bulan 2 sampai 3 event, sekali event bisa lebih dari 5 kostum, per acara. Dulu pernah ada kegiatan di salah satu SMP, satu kelas satu tari yang menari 20 orang, nah yang sewa di saya ada sekitar 8 kelas, jadi lumayan banyak banget bisa sampai 160 kostum,” sebut owner Yuni Collection itu.

“Pendapatan lumayan, kalau biasa Rp3 juta. Kalau pas ramai bisa sampai Rp20 jutanan,” imbuhnya.

Sistem peminjamannya dilakukan H-2 sebelum pelaksanaan acara, sedangkan pengembaliannya H+2 setelah acara.

Ia juga mengatur teknis peminjaman kostum-kostum tersebut.

Bagi Yuni, menjalankan usaha persewaan kostum ada plus minusnya.

Menurutnya, pekerjaan ini sesuai dengan hobi yang ia tekuni, sehingga ia menjalankan benar-benar dengan hati.

“Banyak enaknya karena bagian dari hobi saya dan menjadi sumber mata pencaharian. Jadi menjalankannya benar-benar dengan hati, modal cepat kembali,” ujarnya.

Di sisi lain, ada pun risiko ketika membuka usaha jasa persewaan, seperti tidak dikembalikan oleh customer atau kostumnya hilang entah kemana.

Lalu, ia juga merasa tertantang dengan permintaan desain kostum yang aneh-aneh di era sekarang dari kalangan anak muda yang banyak maunya.

“Risiko kalau tak dikembalikan atau hilang, tapi menurut saya itu hanya sebagian kecil saja, kalapun ada yang hilang atau rusak ada uang ganti rugi. Tantangannya kalau kostumnya sudah keluar berkali-kali harus di up biar lebih bagus lagi, dan saat ini lebih menantang lagi karena yang dihadapi maunya banyak banget, kadang sampai pusing sendiri, belum lagi kalau udah fiting diacak-acak, eh ujung-ujungnya gak jadi,” tuturnya.

BACA JUGA :  Pantauan Kepokmas di Pati, Harga Ikan hingga Daging Turun di Pasaran

Pada momentum peringatan Hari Pahlawan, Yuni juga mendapat orderan spesial acara sekolah.

Banyak anak sekolah dan guru bahkan memesan kostum ke tempat persewaannya.

Di samping itu, Yuni juga membuka jasa rias maupun penjualan aneka aksesoris.

Yuni harap usaha jasa persewaan kostum semakin berkembang, baik dirinya maupun rekan sesamanya yang menggeluti usaha sebidang.

Kemudian, generasi muda juga diharapkan melestarikan tradisi lokal, agar bisa membangkitkan usaha persewaan kostum.

“Harapannya semoga seni tradisi di Kota Pati semakin berkembang, generasi muda senantiasa mengembangan seni tradisi, sehingga para usahawan khususnya di persewaan kostum tari semakin kreatif dalam mengembangkan bisnis ini. Dan tetap memperhatikan kualitas, serta menjaga adat istiadat setempat,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini