PATI – Mondes.co.id | Sejak Minggu, 17 Maret 2024 kemarin, jalan penghubung antara Kabupaten Pati menuju ke Kabupaten Kudus ditutup sementara.
Hal ini membuat pengguna jalan asal Kabupaten Pati maupun Kudus tidak bisa melintasi jalur tersebut, sehingga mereka terpaksa memilih akses melewati ruas lainnya.
Jalan penghubung antara Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus yang dimaksud merupakan ruas jalan yang melintas dari Desa Cengkalsewu, Kasiyan, dan Gadudero, di mana ketiganya berada di Kecamatan Sukolilo. Tampak sejumlah petugas bersiaga memberi penutup jalan di Dukuh Poncomulyo, Desa Gadudero.
Penyebab ditutupnya ruas jalan tersebut ditengarai debit air banjir yang semakin meninggi. Menurut kesaksian warga yang tinggal di wilayah tersebut, tampak ketinggian air banjir di ruas jalan tepat di Dukuh Poncomulyo mencapai 50 sentimeter.
“Jalan alternatif yang baru dibangun penghubung Sukolilo (Pati)-Kudus tergenang air dengan ketinggian mencapai 30 sampai 50 sentimeter,” kata Roby Hermawan, seorang warga setempat, Minggu, 17 Maret 2024.
Ia mengungkapkan, Dukuh Poncomulyo dilanda banjir secara merata. Tak ada titik yang aman dari terjangan banjir, sehingga permukiman penduduk, ladang pertanian, fasilitas umum, dan ruas jalan tampak ada genangan air.
Kondisi itu turut dibenarkan oleh petugas TNI yang bertugas di kawasan jalur itu. Menurut Babinsa Desa Kasiyan, Sertu Ahmad, jalan yang menjadi arus lalu lintas utama warga Desa Kasiyan dan sekitarnya ditutup sejak Minggu siang. Upaya itu dilakukan demi menjaga keselamatan pengguna jalan.
“Jalan sudah ditutup tadi siang, hingga hari ini air ketinggiannya kurang lebih 40 sentimeter. Kenaikan debit ini sudah mulai bertambah sejak kemarin,” tuturnya saat dikonfirmasi, Senin, 18 Maret 2024.
Ia menjelaskan, penutupan jalur tersebut yang berada di Desa Kasiyan karena ketinggian air mencapai 40 sentimeter. Sementara, ketinggian air yang menggenangi rumah di Dukuh Penggingwangi, Desa Kasiya mencapai 50 sentimeter.
“Kalau ketinggian air di rumah warga, ada yang 5 sampai 50 sentimeter,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar