PATI – Mondes.co.id | Kawasan Kabupaten Pati cocok ditanami komoditas tebu. Bahkan, kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani itu merupakan wilayah penghasil gula di Indonesia dengan adanya sejumlah pabrik produksi gula dari tebu petani setempat.
Petani setempat memanfaatkan lahan yang amat sangat luas ini dengan menanami tebu, seperti halnya Haryono, seorang petani asal Desa Pagerharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati. Ia menanam tebu dengan luas lahan 15 hektar.
“Luasan lahan tebu 15 hektar, daerah Desa Pagerharjo dan sekitarnya. Rata-rata saya mampu memanen 850 ton tebu,” ungkapnya saat dihubungi Mondes.co.id, Senin (21/10/2024).
Ia mengaku jika mengandalkan dua varietas tebu yang menurutnya cocok, yakni BL alias Bulu Lawang dan PSJT 41. Keduanya mempunyai ciri yang berbeda.
“Jenis tebu saya ada dua. Pertama BL atau Bulu Lawang dengan warna merah, lalu PSJT 41 dengan ukuran tinggi,” sebutnya.
Menurut Haryono, tebu BL sangat cocok jika ditanam di lokasi lahan gembur. Sedangkan, tebu PSJT 41 dapat ditanam di mana saja karena tanamannya tahan kering, tahan panas, dan tahan dari kerusakan.
“Tebu BL tergantung lahan, kalau lahan gembur masalah rendam dan bobotnya baik. Tebu PSJT 41 tahan kering, tahan panas, tahan air, dan tidak keropos,” urainya.
Sejauh ini, petani tebu di Kabupaten Pati melakukan pengadaan bibit dengan membeli sendiri maupun mendapatkan kredit dari pabrik gula mitra.
“Bibit mendapatkan kredit dari pabrik bisa, beli sendiri juga bisa,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar