Intip Perawatan dan Budi Daya Bebek yang Benar, Nutrisi dan Kenyamanan Kandang Harus Dijaga

waktu baca 4 menit
Sabtu, 26 Apr 2025 11:01 0 641 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Peternak perlu memikirkan cara budi daya unggas dengan baik dan benar, supaya peliharaan tetap sehat, berkualitas, dan punya daya jual yang tinggi.

Salah satu unggas yang harus diperhatikan cara budidayanya, yaitu bebek.

Pasalnya, bebek merupakan unggas yang membutuhkan perawatan intesif dari mulai usia anakan hingga dewasa, belum lagi kondisi kandangnya.

Menurut seorang pembudidaya bebek asal Kabupaten Pati, Fuji Lestari menjelaskan, budi daya bebek musti dilakukan dengan telaten.

Ia menceritakan proses budidayanya dari mulai bebek di usia Day Old Duck (DOD) hingga dewasa.

Ketika DOD mulai di peternakan, maka disiapkanlah tempat yang nyaman untuk anakan itik tersebut, dengan diberikan fasilitas memadai berupa sekam, lampu penghangat, dan nutrisi yang cukup.

“Turun dari box kita kasih kandang streril tempat brooding yang stabil dan hangat, kasih sekam sehari dua kali jangan sampai lantai basah. Lampu hangat pokoknya yang senyaman mungkin dan bersih, tempat air dibersihkan, tempat pembuangan air dibersihkan dikocori, begitu perawatan dari segi kandang,” kata Fuji kepada Mondes.co.id, Sabtu, 26 April 2025.

Selanjutnya, DOD diberi makan pur pada wadah sesuai porsinya. Biasanya. DOD butuh makan pur sehari sekali, namun ada juga sehari dua kali.

“Bebek DOD langsung makan pur dari sack dikasih di tempat makan. Dalam sehari sekali tergantung wadahnya diisi full. Kalau seminggu makannya banter, sehari dua kali makan,” ujar peternak bebek asal Dukuh Socan, Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

BACA JUGA :  Pluralisme dalam Potret Sedekah Bumi Jrahi

Persis setelah menurunkan DOD dari pengiriman, maka ia langsung memberikan minuman dengan kandungan gula merah, hal ini supaya DOD tidak mengalami dehidrasi setelah perjalanan jauh dari Bogor, yakni lokasi produsen utamanya.

Usai diberikan nutrisi dari makanan dan minuman, itik juga dikasih obat dan vitamin untuk daya tahan tubuh sang unggas, sehingga kondisinya tetap sehat dan bugar.

“Minumannya cukup gula merah untuk menjaga dehidrasi di perjalanan, dari Bogor dua hari perjalanan, tambah obat buat vitamin unggas dikasih setelah makan satu kali sehari. Selama ini aku obat aja, kalau peternak lain dikasih temulawak, kalau aku enggak,” urai Fuji ketika diwawancarai di kandangnya.

Dikatakan Fuji, bahwa menempatkan DOD harus di lingkungan yang kondusif, sehingga tidak ada gangguan kebisingan. Namun, menurutnya DOD jauh lebih kuat dibandingkan anakan ayam yang notabene kerap stres. Kandangnya memiliki kapasitas 5.000 ekor.

“DOD beda dengan ayam, banyak yang stress. Selagi lingkungan gak bising aman, lokasi kandang jauh dari permukiman, saya di pekarangan, jadi ndak ada,” imbuhnya.

Perawatan DOD maupun bebek dewasa tidak jauh berbeda. Sejauh ini populasi bebeknya di kandang mencapai 4.000 ekor, pemberian makan dilakukan dua kali dalam sehari.

Ia juga memberikan vitamin untuk menambah daya tahan tubuh bebek agar kebal dari serangan virus dan terhindar dari penyakit.

DOD yang sehat memiliki ciri-ciri tanpa kecacatan fisik seperti mata merem, mulut mencor, dan kaki tidak normal.

“(Pedaging atau bebek dewasa) vitaminnya sama jadi satu untuk menjauhkan dari penyakit dan virus. Porsi makan dua kali sehari tergantung populasi, 3.000 sampai 4.000 habis 3 sack pur,” sebut Fuji sambil menunjukkan bebek-bebeknya.

Ia mengantisipasi datangnya penyakit yang diderita oleh bebek, terutama penyakit mata biru yang wabahnya menular cepat di dalam kandang. Penyakit ini disebabkan oleh virus, sehingga ia harus cekatan memantau ternaknya.

BACA JUGA :  Seniman Muda Bumi Mina Tani Turut Terlibat dalam Ajang Pementasan Nasional 

Fuji mengatakan, penyakit mata besar menyebabkan kematian pada bebek.

Faktor lainnya yang menyebabkan penyakit yaitu datangnya pancaroba, yang memudahkan virus berkembang pesat dan menurunkan daya tahan tubuh itik.

“Kalau cuaca hujan terus panas atau sebaliknya, penyakit di ternak pada masuk, jadinya antisipasinya kasih obat vitamin, kita semprot sehari dua sampai tiga kali dengan antiseptic serta racikna byclean dan pembersih lainnya. Pengalamanku pernah Januari kemarin 800 ekor mati,” ungkapnya sambil meratapi.

Dari pengalaman kelam yang ia dapatkan, Fuji mencoba bangkit dari keterpurukan. Ia melakukan perbaikan pola budi daya, seperti sterilisasi air minum, kandang, dan pola pemberian nutrisi pada ternak.

“Dukanya jadi peternak bebek kalau banyak kematian karena terserang penyakit, berangkat dari kejadian wabah kemarin saya bangkit, belajar dari kesalahan, evaluasi, langsung sterilkan air minum, kandang. Sedangkan, sukanya jadi peternak bebek ketika omzet stabil,” terangnya.

Perlu diketahui, dibutuhkan waktu 33 sampai 34 hari untuk bebek siap panen. Per pekan dirinya selalu memanen hasil budi daya bebek.

Dalam seminggu, ia mampu memanen 600 ekor anakan bebek.

Setiap minggu, ia mengisi bebek baru yang didatangkan dari perusahaan mitra. DOD yang ia datangkan diproduksi PT Putra Perkasa Genetika, yang didistribusikan melalui CV Andum Jawi.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini