Ingat Pentingnya Khittah Nahdliyyah 1926, NU Jangan Salah Pilih Pemimpin

waktu baca 2 menit
Sabtu, 24 Agu 2024 15:12 0 447 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin dekat. Ketua bidang hukum, politik dan pemerintahan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara KH. Zaenuri Toha menyerukan kepada warga nahdliyin agar mencermati “man wara’a” dan “maa wara’a” setiap pasangan calon bupati dan calon wakil bupati.

Di hadapan ratusan pengurus MWC NU Tahunan, pengurus ranting NU se-Kecamatan Tahunan dan badan otonom NU serta lembaga NU, Kiai Zaenuri mengingatkan pentingnya Khittah Nahdliyyah 1926.

“Sesuai amanat Khitthah, secara kelembagaan, jam’iyyah NU harus netral dan menjaga jarak yang sama terhadap partai politik maupun kontestan Pilkada”, kata Kiai Zaenuri, dalam sambutan pengarahan sosialisasi Haul Massal dan Idaroh Jumat Pahing Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Tahunan di serambi Masjid Baitul Muqorrobin Desa Tahunan Jepara pada Jumat (23/8/2024).

Namun, secara pribadi, warga nahdliyin mempunyai hak politik yang harus dihormati dan tidak boleh diarahkan ataupun dipaksa untuk memilih calon tertentu.

Ia yakin, seluruh pengurus NU baik di tingkat cabang, tingkat MWC, maupun tingkat ranting sudah memahami makna Khitthah 1926.

“Sekali lagi cermati dan pahami “man wara’a” dan “maa wara’a” dari setiap pasangan calon,” kata dia.

Pengurus NU harus cermat membaca siapa-siapa yang ada di balik setiap pasangan calon, visi-misi dan rencana program kerjanya, serta tidak mudah terpengaruh adanya  money politik.

“Pemimpin yang memiliki kultur NU, berasal dari kalangan NU, memahami kebutuhan warga NU, pesantren, madrasah diniyah, TPQ, guru ngaji, dan kiai kampung, sebaiknya lebih diutamakan daripada yang lain,” seru Kiai Zaenuri.

BACA JUGA :  Ngebet Nyabup, Slamet Warsito Daftar ke Sejumlah Parpol di Pati

Rais Syuriyah MWC NU Tahunan KH. Aly Masykur mengingatkan jajaran MWC NU Tahunan, Badan Otonom NU, dan seluruh PRNU se-Kecamatan Tahunan agar senantiasa mengingat hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim.

“Pada setiap kesempatan, saya akan terus mengutip hadits Nabi yang menyitir bahwa rakyat tidak akan binasa sekalipun zalim dan jahat, dengan catatan Pemerintah memberi petunjuk dan mendapat petunjuk. Tetapi rakyat akan celaka sekalipun memberi petunjuk dan mendapat petunjuk, jika pemerintah bersikap zalim dan jahat” tutur Kiai Aly, yang juga pengasuh Pondok Pesantren API Mathlaul Anwar Bendansari Tahunan Jepara.

Untuk itu, Kiai Aly Masykur berharap agar seluruh warga NU berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan sampai salah memilih pemimpin.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini