Imigrasi Pati Terima Pengajuan Calon Haji, Ribuan Jemaah Luar Daerah Datang

PATI – Mondes.co.id | Kantor Imigrasi Pati menerima pengajuan sebanyak 4.977 paspor Calon Jemaah Haji (Calhaj) di lima kabupaten.

Sekitar 3.000 paspor telah diterbitkan sebagai syarat pemberangkatan ibadah haji tahun 2025.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Pring Sedapur, Tradisi Pernikahan Jawa yang Mengundang Perdebatan

8120 Supriyanto

Sebanyak ribuan Calhaj berasal dari lima kabupaten yakni Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Kudus.

Dalam melayani pembuatan paspor untuk jemaah haji tahun 2025 ini, Imigrasi Pati melakukan pelayanan jemput bola ke sejumlah Kantor Kementerian Agama (Kemenag).

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati, Ahmad Zaeni saat Evaluasi Pelayanan Penerbitan Paspor Bagi Calon Jemaah Haji tahun 2026 di Aula Kantor Imigrasi Pati, Selasa, 11 November 2025.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Ratusan Siswa SD Nari Barongan di Alun-alun Jepara

800 Dian A.

“Kami sudah melayani 4 ribu lebih, Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Sebelumnya kita melakukan rapat persiapan dan ditutup rapat evaluasi. Terima kasih kepada 5 Kantor Kemenag,” ungkapnya.

Layanan jemput bola dilakukan untuk Kantor Kemenag Kabupaten Jepara, Kemenag Kabupaten Blora, dan Kemenag Kabupaten Rembang.

Sementara untuk jemaah haji di Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus, pihaknya menyiapkan ruangan khusus di Kantor Imigrasi.

“Kita tetap lakukan pelayanan mobiles seperti di Jepara, Rembang, dan Blora. Kami datang. Untuk Pati dan Kudus kita tetap di sini dengan kami sediakan ruangan khusus,” lanjutnya.

Proses pelayanan pembuatan paspor Calhaj ini dimulai pada hari Senin, 8 November 2025.

Layanan yang diberi untuk Calhaj antara lain penerbitan paspor baru, penggantian paspor dan penambahan nama (endorsment) bagi Calhaj yang nama di paspornya hanya terdiri atas satu suku kata.

“Kita tetapkan tingkatkan pelayanan dan yang belum terlayani kemungkinan tambahan kuota kami tetap masih menerima, baik secara massal atau mandiri. Kita semuanya sama karena jemaah didominasi lansia (lanjut usia), kita layani ekstra,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra