PATI – Mondes.co.id | Seorang santri asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang bernama Ilham Dary, tak menyangka jika dirinya bisa menempuh studi magister (S2) di di Hubungan Internasional Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Lebih hebatnya, lelaki ini menyandang lulusan terbaik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 pada Minggu 13 Agustus 2023.
Dipaparkan olehnya, ketekunan mengamalkan ilmu yang pada akhirnya mengantarkan Ilham meraih semua hal tersebut.
Dengan mengutip pepatah Arab yang berbunyi “Al’ilmu fissudur laa fissutur”, selalu menjadi cambuk semangat serta kompas bagi pedoman hidup Ilham.
Ia juga meyakini, bahwa ilmu yang didapat di ruang kelas tidak selayaknya hanya menjadi tulisan dan catatan, maka harus terus diamalkan.
Lelaki yang merupakan Direktur Utama perusahaan penerbit buku dan publikasi PT Djaja Indonesia Liputan ini juga mengungkapkan, tanpa ada ridho dari Allah serta arahan dari para Kyai. Dirinya tidak mungkin sampai ke titik sekarang.
“Alhamdulillah atas ridho Allah dan berkah para kyai yang selalu ikhlas membimbing. Saya berkesempatan terus mengembangkan diri secara keilmuan dan bisnis. Sekaligus pada hari ini mendapat amanah sebagai wisudawan terbaik fakultas, atas studi S2 saya yang didanai oleh Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi,” ungkap Ilham pada Minggu, 13 Agustus 2023.
Ia sebelumnya telah lulus S1 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2019, dan jenjang madrasah di Ya Ummi Fatimah – sekolah islam di kampung halamannya Pati Jawa Tengah.
Berbekal ilmu dan gelar sarjana, Ilham tak pernah membayangkan akan menempuh studi S2. Lebih-lebih memperoleh beasiswa dari Kementerian Pendidikan.
“Karena sebagai anak dari kampung, pikiran saya ya setelah lulus harus cari uang. Minimal untuk modal menikah, karena sewa tratak (tenda pernikahan) itu mahal,” lanjut Ilham yang juga anggota dari Gerakan Pemuda Ansor.
Berdagang sebagai wirausaha, mulanya Ilham pilih sebagai jalan hidup. Ilham secara rutin menerbitkan buku populer hingga buku sekolah elektronik yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Sebagai Manager Humas di SEVIMA, Ilham juga kerap berkolaborasi dengan ribuan kampus se-Indonesia dalam program-program digitalisasi kampus dan seminar pendidikan.
Ketika berkolaborasi dengan sekolah dan kampus, ternyata Ilham kerap bertemu para kyai yang selalu memberi nasihat dan dorongan untuk studi lanjut.
Diantaranya adalah Prof KH Mohammad Nuh, Ketua Yayasan Universitas NU Surabaya (YARSIS), sekaligus salah satu kampus mitra terlama SEVIMA dalam mengembangkan digitalisasi pendidikan.
Ilham akhirnya mantap berjuang kembali berkuliah dan mengikuti seleksi beasiswa hingga dinyatakan diterima di akhir tahun 2022.
“Disitulah akhirnya saya bisa studi. Tidak bisa lepas dari sosok yang sangat menginspirasi saya, yakni Prof KH Mohammad Nuh dan para kyai. Setiap ketemu yang ditanya pertama bukan soal pekerjaan kami, tapi ‘kapan sekolah lagi?’. Karena menurut beliau, pendidikan jalan terbaik untuk memutus mata rantai dan merubah nasib. Dhawuh (arahan) kyai akhirnya membimbing saya dalam setiap proses seleksi studi dan beasiswa, hingga mencapai pada titik ini,” jelasnya.
Pasca lulus S2, Ilham tetap akan berkomitmen untuk mengembangkan ilmu sekaligus mengamalkannya dalam bisnis.
Pengembangan digitalisasi dan internasionalisasi yang selama ini menjadi fokusnya dalam studi Hubungan Internasional juga akan terus ia amalkan di sekolah dan kampus di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di perguruan tinggi keagamaan dan pesantren.
“Para santri dan Indonesia sebagai negara Islam terbesar, harus mampu menaklukkan dunia digital dengan terus berkolaborasi secara internasional. Tentu ini tak bisa saya lakukan sendirian. Sehingga saya akan siap terus berkolaborasi, kolaborasi, dan kolaborasi,” pungkasnya.
Editor: Harold Ahmad
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar