PATI-Mondes.co.id| Polemik soal ijin konser musik Tri Suaka di Desa Kudukeras, Juwana, Kabupaten Pati, masih menjadi pertanyaan di masyarakat khususnya para pekerja seni lokal di Pati. Ketua Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo atau yang akrab disapa Bandang angkat bicara.
Menurut Bandang, berlangsungnya konser grup musik Tri Suaka cs di Cafe Triple Three Coffee di Juwana, Pati pada Selasa (04/1) malam sangat disayangkan. Pasalnya banyak pemgunjung yang tidak mengindahkan Prokes, lebih kagetnya lagi dari informasinya panitia telah mengantongi rekomendasi ijin dari Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pati.
“Pada prinsipnya ini mencari uang. Jika dilihat sama-sama segi sosial dan ekonomi ini kasihan seniman lokal karena mereka orang kecil dan perlu biaya hidup juga,” terang Bamdang. Pada, Kamis (06/1/2022).
Hingga kini, Pemerintah masih mengahadapi pandemi yang belum usai. Sedangkan pemberlakuan PPKM masih berjalan. Sangat disesalkan konser semeriah itu dapat sukses dilaksanakan. Tampak terlihat banyak diantara penonton konser yang tidak mengindahkan protokol kesehatan (Prokes).
“Sangatlah disayangkan, jika live show semeriah itu dapat sukses digelar, terlihat banyak yang tidak pakai prokes,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika memang ijin pentas diperbolehkan, harus diatur regulasinya dahalu, tidak usah yang besar seperti itu. Seperti contoh pentas wayang, pasti penontonnya sedikit. Bahkan ketoprak juga sama, dan penonton harus dibatasi. Namun musik dangdut janganlah pakai panggung yang besar.
“Saya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) agak memberi kelonggaran sedikit kepada pekerja seni lokal, hal ini agar tidak menjadi kecemburuan sosial. Kalau mereka diijinkan seniman Pati juga harus di berikan ijin pentas,” imbuhnya.
Jika regulasi tertata mungkin tak menjadi persoalan. Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pati berlaku adil, jangan sampai pilih kasih hingga menimbulkan gejolak dengan seniman pati.
“Mari kita wujudkan Pati yang kondusif, aman, nyaman, agar persoalan konser itu tak menimbulkan gejolak bagi para seniman lokal Pati Bumi Mina Tani,” tandasnya.
(Ar-Dn/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar