PATI – Mondes.co.id | Peringatan Hari Air Sedunia 2024 dimaknai sangat mendalam oleh Kelompok Peduli Sungai (KPS). Mengingat, pencemaran sungai yang terus terjadi tanpa ujung pangkal.
Pada momen spesial, para pegiat yang konsen pada lingkungan ini menggandeng Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air dan Penataan Ruang (PSDA) Provinsi Jateng untuk duduk bareng dalam diskusi bertajuk, Kesetaraan Kelompok Peduli Sungai, yang digelar di Balai Desa Gadingrejo.
Juru Bicara Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan), Ari Subekti menilai, masih kurangnya dukungan dari pemerintah untuk isu-isu lingkungan, termasuk pencemaran sungai.
“Pencemaran sungai masih menjadi persoalan. Baik sampah rumah tangga maupun limbah industri. Namun ketika KPS mau bergerak atau menjalankan aksi, minim dukungan dari pemerintah,” ujarnya, Rabu, 6 Maret 2024.
Kolaborasi dan komunikasi antara KPS dan pemerintah masih belum terjalin dengan baik. Padahal komunitas sangat berperan.
“Kolaborasi membutuhkan formal dan itu yang masih jadi masalah. Karena interaksi KPS dengan Pemerintah masih sangat terbatas. Hanya ketika ada perlunya saja. Padahal persoalan pencemaran dapat terselesaikan jika ada KPS-KPS ini,” bebernya.
Sub Koordinator Pengendalian dan Pendayagunaan, Dinas PSDA, Wahyu Jatmiko berharap, muncul KPS-KPS baru untuk melestarikan keasrian sungai di Pantura Timur Jawa Tengah.
“Harapan kami menjaring KPS yang baru muncul seperti Komunitas Perempuan Peduli Sungai bisa belajar dari kita. Kita ajak kolaborasi. Kolaborasinya bukan proyek pengerjaan, tapi bagaimana mengolaborasikan kegiatan untuk pengelolaan sungai terkait konservasinya dan pendayagunaan air sungainya,” terangnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar