PATI – Mondes.co.id | Tepung tapioka yang dihasilkan dari ubi kayu adalah salah satu bahan pokok utama bagi kebutuhan masyarakat untuk diolah menjadi berbagai produk makanan.
Akan tetapi, pada awal tahun 2025, harga tepung tapioka yang diambil langsung dari para pelaku Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) sangat tidak masuk akal.
David, salah satu pelaku UMKM yang mengolah ubi kayu menjadi tepung tapioka asal Margoyoso, Kabupaten Pati mengaku, jika harga tepung mentah (grosok) yang dikeluarkan dari tempatnya hanya dihargai Rp6.000 per kilogram.
Padahal sebelumnya ia mengaku jika harga tepung tapioka grosok bisa dihargai Rp6.300-6.500 per kilogramnya.
Tepungnya dihargai cuma Rp6.000, itu harga grosok keluar dari gudang. Dulu harganya sekitar Rp6.500 per kilogram,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
Ia mengaku, saat ini menghentikan sementara produksi pengolahan tepung yang dimiliki sembari menunggu harga kembali stabil.
Bukan hanya masalah harga yang tidak pasti, cuaca yang tidak menentu juga menjadi faktor penyebab ia berhenti produksi sementara.
Pasalnya, jika hujan terus menerus, maka pengolahan ubi kayu menjadi tepung akan membutuhkan proses yang lama dan dana operasional akan membengkak, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan tertutup.
“Harganya hancur, cuacanya hujan terus, kalau tetap dijalankan bisa saja, tapi pasti tidak akan balik modal,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar