H-1 Iduladha, Penjual Mengaku Minat Beli Hewan Kurban Tahun Ini Sepi 

waktu baca 2 menit
Minggu, 16 Jun 2024 13:15 0 622 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Hari Raya Iduladha tiba besok, Senin (17/6/2024). Atmosfer kurban telah dirasakan oleh seluruh umat Muslim sepekan sebelum perayaan tiba.

Banyak dari masyarakat yang membeli hewan sapi, kambing, dan domba guna dijadikan sebagai kendaraan menuju surga melalui tata cara kurban. Mereka memadati lapak-lapak penjualan hewan tersebut.

Namun ternyata, minat kurban di tahun ini berbeda dibandingkan tahun 2023 lalu.

Menurut pengakuan penjual hewan asal Desa Klecoregonang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Halim, minat masyarakat membeli hewan ternak di lapaknya menurun, jika dibandingkan pada Hari Raya Iduladha tahun lalu.

Walaupun ratusan sapi dan kambingnya diserbu pembeli, ia menyebut hingga H-1 Iduladha, pembelian tak sampai 200 ekor.

Padahal pada Iduladha tahun sebelumnya, sapinya mampu laku 400 ekor dan kambingnya terjual 700 ekor.

“Pada hingga hari ini sapi di seluruh lapak saya belum ada yang terjual 200 ekor, sedangkan jelang Iduladha sebelumnya mampu menjual 400 ekor. Kambing pun sama, saat ini belum ada 200 ekor yang terjual padahal Iduladha sebelumnya sampai 600 hingga 700 ekor,” ungkapnya kepada Mondes, Minggu (16/6/2024).

Dirinya menjual hewan lapak yang berada di Desa Klecoregonang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. Bahkan, ia pun sampai merambah ke luar kota, dengan menjajaki beberapa wilayah seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Menteng, Bekasi, dan Cikarang.

Meski ramai dibanding hari-hari biasa, tetapi ia belum puas, lantaran antusiasme pembeli tak seramai tahun lalu.

BACA JUGA :  Banjir Bandang Godo: Warga Panik! 8 Sapi Hanyut, 8 Rumah Roboh

“Kondisi minat kurban tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Saya tidak tahu kenapa, tetapi saya rasa daya beli orang yang mau kurban tidak seantusias sebelumnya, sehingga menurun,” ucap Halim saat diwawancarai.

Kendati demikian, omzet Halim pun tetap mengalami kenaikan dibandingkan hari-hari biasa. Terbukti satu bulan jelang Iduladha capai ratusan ekor ekor, apalagi di momentum biasa, tidak sampai belasan ekor terjual.

“Omzet kami di hari biasa itu paling hanya Rp50 juta, karena biasa jual dan motong 2 atau bahkan sampai 3 ekor saja. Di musim kurban, terjual hampir mendekati 200 ekor dalam kurun waktu satu bulan, pendapatan bisa Rp4 miliar,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi hewannya memiliki kesehatan terjamin dan kualitas yang bagus. Pasalnya, hewan sudah diseleksi dan dirawat secara intensif, sehingga kondisi kebugaran fisik dan psikisnya terjaga dari wabah penyakit dan kontaminasi bakteri.

“Kalau dari saya yang jelas terjamin kesehatan sapinya, masalah kualitas dagingnya, karena setiap individu sapi berbeda kualitas dan kesehatan, karena kalau mendekati kurban paling utama kondisi kesehatan. Jauh sebelum hari kurban, sapi sudah diseleksi dan dirawat secara intensif. Sehingga terjaga betul fisiknya, sehingga ketika dijual kondisi fit dan tidak membawa penyakit atau terkontaminasi bakteri,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini