Gus Ipin Bangga, Kader Konservasi Penyu Trenggalek Jadi Nominator Lomba Tingkat Nasional

waktu baca 3 menit
Kamis, 19 Jun 2025 18:04 0 65 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Salah satu kader konservasi alam Penyu Pantai Kili-kili Kecamatan Panggul, Trenggalek menjadi salah satu nominator Lomba Wana Lestari tingkat  Nasional.

Lomba Wana Lestari sendiri merupakan ajang apresiasi dan penilaian prestasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Yakni, Ari Gunawan merupakan seorang guru SMA di Kecamatan Panggul yang memang telah mendedikasikan diri dalam melakukan konservasi sekaligus penyelamatan Penyu.

Hal tersebut berawal dari rasa keprihatinannya terhadap hewan yang dilindungi itu.

Pasalnya, Penyu menjadi salah satu komoditas buruan masyarakat untuk dikonsumsi, baik telur maupun dagingnya.

Sepenggal kisah itu terungkap saat Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menerima kunjungan Tim Verifikator Lapangan Lomba Wana Lestari di Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Bahkan, Gus Ipin sapaan akrabnya menyampaikan bahwa dia banyak terinspirasi dari upaya yang dilakukan oleh Ari dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Saya masih ingat bagaimana susahnya beliau melakukan penyelamatan Penyu, hingga rela keluarkan uang untuk membeli telur dan Penyu dari masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Gus Ipin, tidak hanya Penyu, di sekitar wilayah Wonocoyo juga ada peraturan desa yang tidak boleh menangkap ikan menggunakan setrum dan juga perburuan burung, demi menjaga kelestarian alam.

Dari situ lahirlah beberapa regulasi di antaranya lomba Adipura Desa yang kini lingkupnya diperkecil menjadi Adipura RT dan lingkungan.

Insentif diberikan bagi desa pemenang, dengan harapan warga Trenggalek berlomba-lomba menjaga lingkungannya.

“Saya bangga dan banyak terinspirasi atas upaya masyarakat Desa Wonocoyo demi lingkungan mereka,” imbuh bupati.

BACA JUGA :  Kontroversi Iuran Pengadaan Mobil Siaga Desa Sukowetan, Ini Penjelasan Kades

Selain itu, kepada verifikator lapangan, dirinya juga menceritakan berbagai hal mengenai kiprah kelompok warga pecinta lingkungan di Panggul.

Bukan hanya sekedar konservasi saja, bersama akademisi juga telah melakukan rekayasa genetik agar telur Penyu yang menetas tidak hanya berjenis kelamin betina saja.

“Ada rekayasa yang dilakukan, sehingga Penyu yang menetas juga ada yang jantan. Ini merupakan upaya untuk menjaga agar Penyu ini tidak mengalami kepunahan. Sama halnya dengan manusia, menjaga kelestarian alam itu merupakan upaya menjaga manusia dari kepunahan,” jelasnya.

Lebih lanjut, kepala daerah muda itu menitipkan pesan, mengenai perlunya regulasi untuk mengakomodir kepentingan insentif ekonomi bagi wilayah-wilayah yang mau menjaga kelestarian lingkungan.

“Ini sebagai upaya menjaga keberlangsungan umat manusia. Karena secara ekonomi pastinya daerah kecil seperti Trenggalek sangat sulit untuk mengejar kota-kota industri dari segi ekonomi,” pungkas suami Novita Hardini itu.

Pernyataan Bupati Trenggalek Trenggalek dimaksud mendapatkan tanggapan positif dari salah satu anggora tim penilai dan verivikasi lapangan Kementrian Kehutanan dalam lomba ini, Rumchani Agus Sulistiyo. Katanya, dari paparan bupati tadi beberapa hal terungkap.

“Ternyata, bukan hanya mengurusi perintahan saja tapi beliau konsen juga tentang ekologi,” tutur Rumchan.

“Ekologi itu bagaimana cara menjaga alam Trenggalek ini bisa menjadi penghasil karbon dan sebagainya yang bisa berdampak pada ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini