PATI – Mondes.co.id | Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) telah berlangsung di Kabupaten Pati. GSMS itu bergulir sejak 22 sampai 26 Oktober 2024 di Gelanggang Olahraga (GOR) Pesantenan.
Kegiatan GSMS terfokus pada pelestarian warisan kebudayaan tak benda demi mendukung peningkatan ekonomi lokal, khususnya di Bumi Pesantenan.
Berbagai pentas seni khas Kabupaten Pati ditampilkan, salah satunya ketoprak.
Salah seorang lakon di acara tersebut yang berpartisipasi di kesenian ketoprak bernama Davin. Ia merupakan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lengkong, Batangan.
Davin dan teman-teman penampil senang bisa menampilkan pertunjukan ketoprak. Ia beradu peran di atas panggung, berlaga sebagai tokoh di pentas drama ketoprak tersebut.
”Saya main peran sebagai prajurit, rasanya senang. Persiapannya latihan seminggu dua kali. Tak ada yang susah,” ujarnya saat ditanya awak media.
Menanggapi acara GSMS, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati melibatkan 33 satuan pendidikan di program nasional ini.
Hal itu diterangkan langsung oleh Sekretaris Disdikbud Kabupaten Pati, Paryanto saat dikonfirmasi hari ini.
Perlu diinformasikan, setiap sekolah ada seorang seniman yang ditempatkan untuk melatih siswa belajar berbagai bentuk seni, baik seni tradisional maupun modern.
Pasalnya, program GSMS mengolaborasikan seni pertunjukan, seni rupa, dan seni kriya.
Kesenian lokal seperti ketoprak, tari, teater, Wayang Topeng Kedungpanjang, dan Batik Bakaran perform dengan sentuhan modern. Penampilannya menciptakan perpaduan antara tradisi dan inovasi.
Selain itu, selama satu pekan penuh juga digelar pameran instalasi seni.
”Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa dan masyarakat untuk menikmati karya-karya seni yang dihasilkan,” paparnya.
Ia menyatakan, tujuan utama dari kegiatan ini tidak hanya untuk melestarikan budaya lokal, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Ia berharap, kegiatan GSMS 2024 dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengekspresikan minat seni mereka. Sekaligus memperkuat upaya pelestarian budaya daerah.
“Generasi muda untuk mengenal dan mencintai seni budaya tradisional, sekaligus memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal,” pungkas pria yang sebelumnya pernah menjabat selaku Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Pati tersebut.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar