REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tak kenal lelah melawan harga kebutuhan pokok yang terus melambung.
Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), Pemkab berhasil menyalurkan ratusan ton beras dan ribuan liter minyak goreng, membantu meringankan beban masyarakat di 14 kecamatan.
Program ini bukan hanya sekadar pasar murah, tetapi strategi jitu untuk menekan inflasi daerah.
Sejak awal bergulir, GPM telah menyasar seluruh penjuru Rembang, mulai dari pesisir hingga pedalaman.
Hingga September 2025, angka fantastis tercatat 506 ton beras SPHP dan 34.804 liter minyak goreng ludes diserbu warga.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan), Dyah Ajeng Trenggonowati, menjelaskan bahwa program ini sengaja dibuat fleksibel.
Setelah GPM digelar serentak di seluruh kecamatan pada Agustus lalu, September ini program dilanjutkan dengan format baru bertajuk “GPM Buka Lapak.”
”GPM Buka Lapak ini untuk membantu menstabilkan harga akibat inflasi. Komoditas yang dijual tidak hanya beras, tapi juga minyak, gula, telur, bawang merah, bawang putih, dan cabai,” ujar Ajeng, Selasa (23/9/2025).
Program ini didesain khusus untuk menjangkau kelompok rentan, seperti nelayan, buruh pabrik, dan warga di daerah yang bukan sentra produksi beras.
Lima lokasi strategis dipilih sebagai titik “Buka Lapak”.
• Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung
• TPI Kragan
• Pabrik sepatu PT Parkland World Indonesia (PWI)
• Alun-alun Lasem
• Pendapa Kecamatan Kaliori
Meskipun beras SPHP menjadi primadona, Ajeng menyebutkan adanya tren menarik di lapangan.
Minat masyarakat ternyata bervariasi sesuai lokasi.
”Di kampung nelayan, beras memang banyak dibeli. Tapi di titik-titik buruh dan sentra non-beras, warga lebih memilih minyak goreng dan telur. Ini karena selisih harga pasar cukup tinggi,” jelas Ajeng.
Ia menambahkan, program ini mendapatkan subsidi khusus dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, membuat harganya jauh lebih terjangkau.
Terkait kelanjutan program, Ajeng mengatakan bahwa pelaksanaan berikutnya akan disesuaikan dengan kondisi inflasi.
“Minggu ini ada beberapa kabupaten yang inflasinya tinggi, jadi mereka yang diminta menggelar GPM. Rembang saat ini masih aman,” pungkasnya.
Program Gerakan Pangan Murah menjadi bukti komitmen Pemkab Rembang dalam menjaga stabilitas ekonomi warga dan memastikan kebutuhan pokok tetap bisa dijangkau, terlepas dari fluktuasi harga di pasaran.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar