Gandeng Tosan Aji, Mencari Pusaka Pesisiran Khas Jepara

waktu baca 2 menit
Senin, 26 Mei 2025 15:51 0 241 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id |Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menggandeng Perkumpulan Pelestari Tosan Aji Jepara (PPTAJ).

Agenda ini ditujukan untuk mencari pusaka pesisiran khas Jepara.

“Saya mempunyai keyakinan bahwa para pemimpin Jepara jaman dulu punya berbagai benda pusaka sebagai pegangan mereka,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Moh Eko Udyyono, Senin (26/5/2025).

Melalui kegiatan Jagong Museum R.A Kartini semalam, dihadiri Ketua PPTAJ Jepara Ricardo Gerit Zaal, Kabid Kebudayan Agus Wibowo, Subkor Sejarah dan Kepurbakalaan Lia Supardinik, Kepala Museum R.A Kartini Iwan Nugroho, dan sejumlah anggota PPTAJ Jepara.

“Kami berupaya menggandeng PPTAJ untuk mencari pusaka atau keris pesisiran khas Jepara. Syukur-syukur bisa menemukan pusaka tinggalan sejumlah tokoh seperti Ratu Kalinyamat dan pemimpin Jepara lainnya,” tambahnya.

Tidak hanya raja yang mempunyai pusaka kerajaan, tapi juga abdi kerajaan juga mempunyai pusaka atau keris. Bahkan, tokoh penting di sejumlah desa pasti punya benda pusaka.

“Harapannya akan bisa dirumuskan bentuk pusaka peisisran Jepara seperti apa,” kata dia.

Ketua PPTAJ Jepara Ricardo Gerit Zaal mengatakan, dengan adanya garis sejarah dan keturunan dari Demak, pusaka pesisiran Jepara tidak jauh beda dengan pusaka-pusaka yang berasal dari Demak.

“Kemungkinan pusaka pesisiran Jepara, hampir sama dengan yang dimiliki Demak,” kata dia.

Anggota PPTAJ Jepara M. Fadil Ichsan mengatakan, jika mengacu pada keris Jawa, dapat dibedakan dalam bentuk lurus dan berkelok.

Mengutip apa yang disampaikan Sir Thomas Stamford Rafless, dalam bukunya History Of Java (2008), keris mendapat kedudukan istimewa pada prajurit Jawa.

BACA JUGA :  Pemkab Jepara Kendalikan Inflasi dengan Beras Cadangan

Mereka umumnya membawa tiga buah keris sekaligus. Yakni keris yang di sebelah kiri berasal dari mertua, keris di sebelah kanan dari orang tua, keris di belakang adalah keris miliknya sendiri.

Keris orang Jawa juga dipandang sebagai benda yang bersejarah, merupakan benda pusaka, azimat (sipat kandel) yang melambangkan kejujuran, sifat kesatria, sifat menepati janji, sifat pantang menyerah, dan lain sebagainya.

Dalam tatanan kehidupan nenek moyang/leluhur khususnya di Jawa, bahwa kehidupan seseorang dianggap lengkap setelah memiliki lima hal.

“Pertama curiga, kedua turangga (kuda, kendaraan), ketiga wisma (rumah tempat tinggal), keempat wanita (istri), kelima kukira (burung perkutut, simbol hobby/hiburan),” kata dia.

Keris mempunyai ilmu pituduh (petunjuk kebenaran), ngelmu pitutur (mengandung nasehat kebijakan), ngilmu panyuwunan (mengandung doa/pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa).

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini