REMBANG – Mondes.co.id | Komunitas Lubuk Ilmu Rembang menggelar Festival Sastra Nusantara di Sekolah Menengah Atas (SMA) Santa Maria Rembang yang dimulai Minggu (28/9/2025) pukul 08.30-15.45 WIB.
Festival itu didukung oleh Badan Pengembangan dan Pembenaran Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Runtutan lomba dimulai dari musikalisasi puisi, mendongeng, dan membaca puisi.
Total peserta mencapai 80 orang, dengan 4 juri di antaranya yaitu Nur Maliya Farkhanah, Marfu’atul Mahiroh, Sutejo, dan Triyatmoko.
Agus Sudono, perwakilan dari Badan Pengembangan dan Pembenaran Bahasa, Kemendikdasmen mengaku kegiatan sastra tersebut patut diacungi jempol.
Lantaran menjadi salah satu sarana untuk menggali dan meningkatkan bakat sastra bagi para generasi muda di Kabupaten Rembang.
“Kami sangat mengapresiasi kepada komunitas Lubuk Ilmu atas terselenggaranya kegiatan ini. Festival ini tidak hanya dijadikan sebagai ajang perlombaan, namun juga menjadi ruang ekspresi, perjumpaan, dan ruang pembelajaran bagi masyarakat khususnya untuk generasi muda,” ujarnya.
Selain itu, Agus Sudono mengatakan jika Festival Sastra Nusantara dapat dijadikan sebagai wujud mencintai bahasa dan sastra Indonesia.
“Melalui lomba musikalisasi puisi, mendongeng, dan membaca puisi kita diajak menyadari sastra cermin kebudayaan sarana memperkuat jati diri bangsa. sastra menumbuhkan empati, imajinasi, nilai-nilai kemanusiaan yang luhur,” sambungnya.
Danang Pamungkas, Ketua Pelaksana Festival Sastra Nusantara mengungkapkan acara ini melebihi ekspektasinya, lantaran peserta membludak melebihi perkiraannya.
“Sungguh di luar nalar saya ternyata, bayangan saya untuk total peserta dari ketiga lomba sekira 30 saka. Tetapi ini malah mencapai sampai 80 peserta,” ungkapnya.
Festival sastra itu sebenarnya dirancang satu bulan yang lalu.
Namun, karena ada beberapa tahapan yang harus dipertimbangkan cukup lama, akhirnya kegiatan tersebut bisa diselenggarakan bulan September.
Danang mengatakan, festival tahun ini digelar dalam rangka merefleksi ulang bagi para pemuda untuk tetap giat dalam merayakan sastra dengan bentuk apapun.
“Saya harap, pemuda-pemuda dapat terus melestarikan karya seni sastra di mana pun dan kapan pun,” ujar Danang.
Menariknya lagi, dari kemeriahan acara itu, terdapat spot lapak baca buku gratis untuk peserta dan pendamping yang hadir.
Anwar selaku panitia pelaksana pun tertarik membaca salah satu buku yang tertata di atas karpet.
“Menarik sekali, apalagi ditambah ada buku-buku yang disiapkan panitia untuk siapapun yang bersedia untuk membaca,” tegas Anwar.
Selain itu, festival itu diramaikan oleh penyair, dan seniman lokal Kabupaten Rembang, di antaranya Fajar dan Nailul Muna.
Safira Cahayati Yuniarto, pemenang lomba mendongeng mengaku sangat senang dapat mengikuti lomba mendongeng di acara Festival Sastra Nusantara yang dipelopori Komunitas Lubuk Ilmu dan beberapa pegiat literasi lainnya.
“Saya senang sekali bisa berpartisipasi dalam kompetisi mendongeng ini, saya bisa melatih keterampilan saya untuk meningkatkan penampilan untuk mengikuti lomba mendongeng,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar