Foto: Ketua JMPPK, Gunretno ketika diwawancarai awak media di kediamannya (Mondes/Singgih) PATI – Mondes.co.id | Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menyelenggarakan Festival Kendeng Lestari pada 16-20 Desember 2025.
Acara Festival Kendeng Lestari berlangsung di Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Tambakromo.
Menyajikan karya-karya kesenian dan menyuarakan pentingnya menjaga ketahanan ekologi.
Oleh sebab itu, sejumlah agenda bermakna pun digelar.
Ketua JMPPK, Gunretno mengatakan kegiatan tersebut mulai dari penampilan seni wayang golek, tari gambyong, kentrung, pameran lukisan, dan lain sebagainya.
Ada pun penanaman pohon di kawasan Pegunungan Kendeng, melibatkan anak sekolah dan warga setempat.
“Kami mengembalikan keanekaragaman hayati yang diedukasi melalui kesenian wayang golek. Ada juga bersih-bersih Sumber Mata Air Sentul di Dusun Misik, jagong (diskusi) ekologi bagaimana kondisi lingkungan sekarang yang perlu dikaji juga berkaitan banyaknya hama dan banjir. Apalagi saat ini di gunung tanaman jagung kena hama tikus, perlu dievaluasi ekologinya,” ungkapnya saat diwawancarai awak media, Kamis, 18 Desember 2025.
Ia mengajak seluruh masyarakat berkontribusi dalam membersamai kegiatan ini.
Petani, seniman, akademisi, mahasiswa, pejabat setempat, dan masyarakat umum antusias dengan acara Festival Kendeng Lestari.
“Kami mengajak semua berkontribusi, tidak hanya petani, mahasiswa, akademisi, seniman, kepala desa semua mendukung. Kami menyuarakan kepada semua, intinya mengajak yang lain karena ini (merawat lingkungan) bukan hanya JMPPK,” terang Gunretno.
Menurutnya, menanam adalah cara yang mudah, tetapi proses memelihara dan merawat tanaman itu agar tetap terjaga lestari, menjadi tantangan.
Ia menyuarakan agar semua pihak yang menanam pohon, bertanggung jawab dalam memelihara tanamannya.
“Menanam itu gampang, tapi bagaimana menanam hidup butuh perawatan, itu tantangannya. Kegiatan menanam tidak hanya JMPPK, banyak kegiatan menanam, tapi mungkin bisa dihitung 3 persen apakah masih hidup atau tidak, ini selalu kegagalan, Maka penting bagi kami menyerukan untuk bagaimana punya tanggung jawab satu pohon bisa hidup dengan ditanam,” pesannya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar