PATI – Mondes.co.id | M Nur Sukarno, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, menerangkan, jika berbisnis pada sektor perikanan terutama lobster sangat memberikan keuntungan luar biasa bagi para pelaku usahanya.
Kendati demikian, jika para pelaku usaha terlalu mengeksploitasi lobster di habitat aslinya, akan berdampak luar biasa bagi terumbu karang dibawah laut.
Hal itu lantaran para pemburu ini mengambil lobster-lobster yang ada di area terumbu karang dengan cara membabi buta, dan tidak memikirkan sekitar.
“Lobster hidupnya di dasar laut berkarang, apabila dieksploitasi berlebih bisa berdampak terhadap kerusakan terumbu karang,” ujar Sukarno, Jumat 14 Juli 2023.
Walau Indonesia sebagai salah satu pengekspor lobster terbesar, akan tetapi masih banyak para pemburu yang menggunakan alat tidak ramah lingkungan yang merusak terumbu karang.
Jika habitat terumbu karang sudah rusak parah, maka lobster-lobster tidak akan bisa ditemui di perairan Indonesia.
Pasalnya, terumbu karang adalah habitat dan menjadi sumber makanan bagi lobster.
Ikan kecil, moluska dan krustasea, adalah sumber makanan utama lobster, mereka juga bergantung hidup dengan terumbu karang.
“Sebaiknya jangan dieksploitasi. Kalau mau menangkap gunakan alat yang ramah lingkungan, dan kalau menemukan lobster yang masih berukuran kecil atau sedang bertelur bisa dilepas lagi untuk keberlangsungan ekosistem laut,” pungkasnya. (Vin/Mr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar