PATI – Mondes.co.id | Pagi ini, tepatnya, Sabtu (6/7/2024) pukul 09.00 WIB, pihak dari Pabrik Gula (PG) Pakis atau PT Laju Perdana Indah mendatangi lahan yang berstatus konflik di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Kedatangan para pegawai PG Pakis, betindak anarkis merusak banner aspirasi warga di lahan tersebut.
Terpantau, ada 8 orang, meliputi lima pegawai dan tiga security. Mereka datang dengan membawa 1 truk muatan dan satu mobil minibus.
“Sekelompok pegawai dan security PG Pakis atau PT Laju Perdana Indah tiba-tiba melakukan pengrusakan dengan mencabut banner-banner aspirasi warga dan diangkut ke dalam truk muatan. Ketika petani Pundenrejo mempertanyakan alasan pengrusakan, pihak perusahaan (PG Pakis) tidak ada yang mau menjawab,” ungkap laporan yang disampaikan oleh Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (Germapun) sore ini.
Germapun mengecam tindakan PG Pakis yang telah melakukan pengrusakan banner aspirasi kaum tani Desa Pundenrejo.
“Bahwa tindakan pengrusakan banner aspirasi kaum tani Pundenrejo oleh PG Pakis atau PT Laju Perdana Indah merupakan bentuk arogansi dari perusahaan untuk menghalang-halangi perjuangan kaum tani. Peristiwa pengrusakan banner aspirasi yang berulang oleh PG Pakis menandakan bahwa masih terdapat konflik antara kaum tani dan perusahaan, sehingga sudah sepatutnya Kementerian ATR/BPN menyatakan tanah yang saat ini dikuasai oleh PG Pakis atau PT LPI merupakan tanah yang dalam kondisi konflik,” sebut pernyataan sikap tersebut.
Pihaknya menuntut kepada Kementerian ATR/BPN segera turun tangan menyelesaikan konflik dengan cara mengembalikan lahan garapan petani Desa Pundenrejo yang diklaim oleh PG Pakis.
“Kami menuntut kepada Kementerian ATR/BPN untuk tidak tinggal diam melihat peristiwa pengrusakan banner aspirasi ini. Pembiaran terhadap konflik agraria merupakan bentuk pelanggaran penikmatan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi kaum tani Pundenrejo,” tegas pernyataan Germapun.
Sementara, menurut kesaksian warga yang merupakan salah satu bagian Germapun, Kasnawi, bahwa kejadian berlangsung ketika kondisi sedang sepi.
Beberapa dari petani tengah melangsungkan aktivitas pekerjaan, sehingga para pihak perusahaan datang mengangkut spanduk.
“Tadi pihak perusahaan datang merusak dan mengangkut banner-banner. Kejadian itu pas kami sedang bekerja. Terdapat beberapa orang yang ada di sekitar lokasi, namun mereka tidak berani karena kalah jumlah,” ungkap Kasnawi saat dikonfirmasi Mondes.co.id.
Menurutnya, dalam kejadian itu, murni dilakukan oleh PG Pakis. Tindakan itu dilakukan tanpa izin dari aparat kepolisian setempat.
“Yang datang hanya dari perusahaan, tidak ada kepolisian yang mengawasi dan menindaklanjuti,” imbuhnya.
Merespons kejadian ini, para petani akan melakukan pertemuan nanti malam untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut. (Rds)
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar