dirgahayu ri 80

Demo Terjadi di Semarang, Mahasiswa Kritik Kebijakan Prabowo Pangkas Anggaran

waktu baca 3 menit
Selasa, 18 Feb 2025 20:02 0 415 Singgih Tri

SEMARANG – Mondes.co.id | Gerakan unjuk rasa dengan tajuk ‘Indonesia Gelap’ mengepung Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah pada hari ini, Selasa, 18 Februari 2025.

Aksi ini digelar sebagai respons terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025.

Para demonstran menggelar long march sambil membawa spanduk serta poster berisi berbagai kritik terhadap pemerintah.

Mereka memulai aksi dari Jalan Pemuda Semarang, kemudian melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Semarang serta Kantor Walikota Semarang.

Para peserta aksi berkumpul dan menduduki area di depan gerbang Kantor Gubernur Jawa Tengah serta DPRD Provinsi Jawa Tengah sekitar pukul 14.45 WIB.

Setelah itu, mereka segera menyampaikan orasi di hadapan petugas kepolisian yang bertugas mengamankan serta mengawal jalannya demonstrasi.

“Kita akan mengungkapkan rasa kekecewaan ini kawan-kawan. Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa Indonesia, hidup pendidikan Indonesia, hidup perempuan yang melawan!,” ungkap orator aksi tersebut di atas bak mobil dengan perangkat suara.

Orator tersebut juga meneriakkan, aksi yang dilakukan mahasiswa ini tidak hanya terjadi di kota Semarang. Aksi tersebut juga sengaja di depan Kantor DPRD Jateng yang merupakan rumah aspirasi rakyat.

“Sekarang kita berada di depan rumah wakil rakyat kita. Sekarang kita berada di depan rumah aspirasi,” imbuhnya.

Orator lainnya juga mengungkapkan berbagai kritik terhadap Presiden dan Wakil Presiden saat ini, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA :  Eco Book, Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan dengan Pengawetan Daun

Salah satu sorotan yang disampaikan adalah kebijakan mengenai efisiensi APBN 2025.

“Sektor pendidikan dalam amanah konstitusi mengamanahkan bahwasannya kita harus mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi kawan-kawan, pemerintah meng-SK-kan ini mengenyangkan perut-perut kita, agar apa? Agar kita lupa, agar terlena kawan-kawan, bahwasannya pemerintah masih dan akan terus menindas kita kawan-kawan,” teriaknya.

Efisiensi APBD 2025 dinilai berdampak terhadap berbagai sektor, termasuk segi pendidikan.

Atas bentuk keresahan ini, aksi ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan dengan tujuan pemerintah melakukan evaluasi dan revisi.

“Apakah kawan-kawan semua resah dengan efisiensi anggaran ini yang dilakukan oleh pemerintah? Apakah kawan-kawan semuanya ingin melawan apapun yang pemerintah ini lakukan dan berdampak buruk terhadap rakyat?,” tuturnya.

Ia menyatakan, pemangkasan anggaran dinilai sangat signifikan. Menurutnya, efisiensi tersebut diduga untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna memenuhi janji Presiden saat masih dalam tahap kampanye.

“Ketika pemerintah sekarang ini lakukan efisiensi yang begitu kejam, efisiensi sebesar Rp306,7 triliun. Itu besar kawan-kawan, itu kejam kawan-kawan,” terangnya.

“Pemotongan Rp100 triliun dan efisiensi akan disumbangkan untuk MBG. MBG dengan APBN sebesar Rp71 triliun di periode 2025 ini akan ditambah Rp100 triliun, sehingga menjadi Rp171 triliun. Periode Prabowo-Gibran saja akan memangkas Rp885 triliun ini Rp23,6 persen memakan daripada anggaran APBN,” jelasnya.

“Padahal seminimalnya dana APBN 20 persen digelontorkan untuk sektor pendidikan. Bukankah ini cacat pemikiran dari pemerintah?,” tanyanya ke demonstran.

Ia menyebut kabinet pemerintahan saat ini cacat pikir.

“Bagaimana bisa dana yang digelontorkan untuk makan gratis ini lebih tinggi daripada pendidikan?. Apakah kalian sepakat jika pemerintah saat ini sedang cacat pikir kawan-kawan?,” imbuhnya.

Perlu diketahui, gelombang massa datang dari mahasiswa yang berasal dari Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Universitas Semarang (USM) dan beberapa kampus lainnya.

BACA JUGA :  Jalan Makin Macet karena Parkir Liar, Dishub Pati Buka Suara

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini