Demi Hasilkan Produk yang Lebih Bermutu, Petambak Garam di Pati Gunakan Geoisolator

waktu baca 2 menit
Senin, 30 Okt 2023 15:55 0 761 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati mencatat total petambak garam di Bumi Mina Tani sebanyak 3.813 orang. Mereka berada di pesisir Kabupaten Pati yang berperan sebagai penggarap lahan produksi garam.

Menurut Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten Pati, Ari Wibowo, petambak garam di Kabupaten Pati diimbau menggunakan geoisolator agar kualitas atau mutu produksi garamnya terjaga.

“Saat ini sarana dan prasarana ada geoisolator. Mereka sudah menggunakan geoisolator dengan geomembran. Kualitas bagus dan produksi sudah meningkat,” ungkap Ari

“Pemakaian geoisolator menguntungkan bagi petambak garam supaya produk hasil budidaya garam higienis tanpa campuran material lain, seperti tanah. Mutu garam terjaga apabila kondisi fisik garam tampak memiliki warna yang seragam, kristal yang bagus, serta kekeringan yang maksimal,” terangnya kepada Mondes.co.id, Senin, 30 Oktober 2023.

Sebagai informasi, geoisolator digunakan untuk menutupi tanah di sekitar kolam saat garam sedang dibuat, sehingga tanah tidak bersentuhan langsung dengan air garam. Ini membuat garam yang dihasilkan lebih bersih karena tidak ada tanah yang tercampur.

Berdasarkan pengamatannya, petambak garam di Kabupaten Pati sudah banyak yang menggunakan alat ini.

“Para petambak garam sudah menyadari bahwa geoisolator dapat meningkatkan produksi garam dan meningkatkan kualitasnya. Oleh karena itu, mereka mencarinya sendiri,” katanya.

Perlu diketahui, mayoritas petambak garam di Kabupaten Pati menggunakan lahan yang sama dengan tambak ikan. Ketika memasuki bulan Maret, maka tambak dialihfungsikan menjadi tempat memproduksi garam.

BACA JUGA :  Serunya Wisata Petik Durian di Kabupaten Pati

“Lahan tambak garam di Pati sama seperti tambak budidaya perikanan. Saat kemarau potensi garam lebih bagus sehingga mereka mengalihfungsikan untuk mengelola garam,” tandasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini