PATI – Mondes.co.id | Banyak masyarakat Kabupaten Pati, khususnya pelaku Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM), menilai jika daya beli warga Bumi Mina Tani sangat menurun drastis dibanding tahun lalu.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pelaku UMKM yang mengalami kebangkrutan atau memilih bermanufer menjadi karyawan daripada berwiraswasta.
Lukman, salah satu pelaku UMKM di bidang kuliner, mengaku memilih kembali bekerja di pabrik.
Hal itu, lantaran usahanya tidak kunjung mengalami perkembangan, malah semakin sepi pembeli.
“Sekarang saya kerja di pabrik mas, kerja seadanya yang penting ada pemasukan perbulan untuk keluarga, kalau jualan kadang ada pembeli kadang tidak, susah sekarang tidak seperti dulu kita berwirausaha,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Bapak dua anak tersebut, mengaku tidak mengetahui alasan kenapa berwirausaha di tahun ini terasa sangat sulit.
Padahal, sejak lulus kuliah, ia sudah menekuni dunia wirausaha dan memiliki beberapa usaha kecil.
Tak hanya itu, bisnisnya yang bergelut di dunia kuliner, menurutnya sangatlah berisiko jika tidak ada manajemen secara detail dan teliti.
Apalagi jika sepi pembeli, itu akan berdampak besar bagi para pelaku UMKM.
“Kuliner ini riskan, kalau jualan makanan matang tidak ada pembeli, kita akan rugi total karena tidak bisa dijual lagi, kalau bisa dijual lagi pasti rasanya berubah, nanti pelanggan kecewa,” jelasnya.
Maka dari itu, dirinya berpesan kepada para pelaku UMKM harus bisa melakukan inovasi yang menarik untuk menghadapi daya beli masyarakat yang menurun seperti saat ini.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar