Cuaca Pati Panas Menyengat, Penjualan Es Kristal Sholihin Naik Pesat

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Okt 2025 15:35 0 65 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sholihin, penjual es kristal asal Desa Semampir RT 04/RW 02, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati mengaku pendapatannya meningkat sejak musim kemarau tiba.

DBHCHT TRENGGALEK

Pasalnya, cuaca terik menyebabkan konsumen datang silih berganti membeli es kristal, guna keperluan usaha tertentu.

Menurutnya, jual es kristal gampang-gampang susah.

Namun yang jelas, Sholihin menjalaninya dengan mudah karena kondisi saat ini banyak pihak yang membuka outlet minuman, sehingga kebutuhan es batu amat sangat besar.

Berangkat dari situ, ia memanfaatkan peluang bisnis.

“Jualan es kristal gak usah ribet mungkin mas, misalnya usaha minuman atau makanan matang, itu kan harus belanja, masak dulu, kalau es kristal kan tinggal kirim-kirim itu aja. Tapi ya awalnya cari pelanggan juga sulit banget karena emang pasti sudah punya pelanggan sendiri-sendiri, apalagi kafe, resto besar-besar, tapi kita ikhtiar aja lah,” tuturnya ketika diwawancarai Mondes.co.id, Kamis, 16 Oktober 2025.

Sholihin menerima pesanan kafe, restoran, kedai es, resepsi, dan warung makan.

Per hari ia mampu menjual kurang lebih 50-an pack.

Namun, penjualannya menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan maraknya event.

“Per hari bisa terjual 48 sampai 55 pack, kalau pas kemarau jelas sangat ramai. Namun jika ada event hajatan atau ketoprak bisa menjual sampai 70 pack es kristal,” sebutnya.

Ia menyampaikan jika hari biasa paling terjual 48 pack.

Sedangkan, es kristal ini dapat terjual banyak mencapai 55 pack ketika cuaca panas seperti saat ini, bahkan pada saat ada hajatan bisa menjual 70 pack es kristal.

BACA JUGA :  JMPPK Rayakan Kemerdekaan di Antara 'Kubangan' Sampah

Ia menjelaskan, kondisi es kristal yang bagus ketika lobangnya kecil.

Pasalnya, ketika lobang es kristal kecil, maka es tidak mudah mencair.

Ia menjelaskan proses membuat es kristal dengan baik dan benar.

Nantinya, jika es sudah siap, maka langsung disimpan di lemari pendingin atau langsung didistribusikan kepada pembeli.

“Es kristal yang baik kan yang lubang tengahnya kecil, itu awet gak mudah cair. Proses membuat es kristal mula-mula dari air sumber, terus disaring 2 kali, lalu masuk penampungan air yang besar,” urainya.

Usai disaring, maka air tersebut masuk ke dalam penampungan yang ukuran lebih besar.

Kemudian, dimasukkan air ke dalam mesin pembuat es.

“Setelah itu baru masuk ke mesin pembuat es untuk diproses kurang lebih selama 30 menit. Setelah matang, baru keluar ke bak penampungan es,” ujarnya.

Pada saat dimasukkan ke bak penampungan es, waktunya mengemas es kristal tersebut sesuai takaran.

Es kristal pun jadi, selanjutnya dikirim kepada pembeli.

“Selanjutnya baru di-packing 11 kilogram per plastik. Terus baru masukkan ke kendaraan truk atau sebagian di masukkan ke lemari pendingin, biar esnya tdak cepat mencair. Dan 1 masakan menghasilkan 50 kantong plastik per 5 kuintal es,” paparnya.

Ia menjual es kristal seharga Rp10 ribu per pack.

Namun, jika belinya dalam jumlah tertentu, akan mendapatkan potongan harga.

Selama ini Sholihin menjual di Kota Pati dan sekitarnya.

Dalam sehari, ia mampu meraih pendapatan Rp200 ribu, tetapi jika ada event karnaval atau hajatan tertentu, pendapatannya bisa lebih dari itu.

“Saya jual dengan harga Rp10.000, ada juga Rp9.000 kalau beli es kristal lebih dari dua. Saya jualnya di sekitaran Kota Pati,” ucap owner Es Kristal Barokah itu.

BACA JUGA :  Jelang Ramadan, KORMI Gelar Fun Run Sore Keliling Kota

Perlu diketahui, Sholihin membuka usaha es kristal sejak Juli 2024.

Pada awalnya ia bekerja di pabrik es kristal, lalu ia punya keinginan untuk membuka usaha sendiri dengan menjual produk yang sama.

“Sebelum terjun jadi agen, saya dulunya kerja di pabrik es kristal, jadi pengirim ke agen-agen gitu. Ya saya punya inisiatif aja, punya keinginan daripada nanti kerja pabrik terus, ya sudah saya tekati saja,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini