PATI – Mondes.co.id | Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Pati sejak 13 Maret 2024 lalu, kini sudah mulai normal. Para petani merasa bahagia lantaran kini mereka siap menggarap lahan yang dimiliki.
Suraji salah satu petani dari Kecamatan Margorejo mengaku, jika semestinya sudah 2 minggu lalu ia mulai menggarap lahannya.
Karena cuaca yang ekstrem dan hujan yang tanpa henti, ia memutuskan untuk menunda menuai benih padi. Hal ini bukan tanpa sebab, jika dirinya memaksa menebar benih, maka akan mendapatkan kerugian.
“Kalau maksa saya sebar kemarin pasti rugi saya mas, hujan ndak berhenti pasti benihnya kebanjiran dan hanyut,” ujarnya, Kamis (28/3/2024).
Lelaki yang berusia hampir setengah abad ini mengaku, memiliki 6 petak sawah dan akan mulai tandur (menanam benih padi).
“Ini persiapan mas, besok pagi sudah mulai tandur semua 6 petak sawah ini,” Jelas dia.
Walau sudah mulai menggarap lahannya, lelaki ini tetap merasa gelisah lantaran sulitnya mendapatkan pupuk serta harganya yang semakin mahal.
“Yang jadi beban pupuk tok mas, susah dapatnya, kalau ada juga harganya mahal, itu sangat memberatkan kita,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar