JEPARA – Mondes.co.id | Jemaah haji Jepara, sudah diberangkatkan sejak Kamis (30/5/2024), secara bertahap. Cuaca ekstrem hingga 50 derajat Celcius, akan menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah haji.
Dari 1.410 jemaah haji Kabupaten Jepara yang diberangkatkan ke Tanah Suci, sebanyak 30 persen di antaranya adalah jemaah lanjut usia (lansia). Di sisi lain, cuaca di Kota Makkah sangat ekstrem. Panitia memastikan sudah menyediakan kendaraan dan menu makan khusus bagi mereka.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Akhsan Muhyiddin memohon kepada para jemaah, agar membatasi aktivitas-aktivitas yang dirasa tidak perlu atau penting.
Hal tersebut dikarenakan, cuaca ekstrem diperkirakan sampai 50 derajat Celsius.
“Kita fokus menjalankan ibadah haji yang wajib-wajib atau yang rukun-rukunnya. Yang sunah sementara dikurangi dulu, karena kondisi cuaca di sana sangat ekstrem,” jelas Akhsan, Jumat (31/5/2024).
Imbauan itu, harus diperhatikan sampai pelaksanaan wukuf. Jika sesudah wukuf di Padang Arafah kondisi kesehatannya memungkinkan, maka dipersilahkan menjalankan ibadah-ibadah lain yang sifatnya sunah.
Para jemaah haji Kabupaten Jepara didampingi sebelas tenaga kesehatan. Mereka ditugaskan untuk memantau kesehatan di lima kloter.
Saat ini, terdapat empat jemaah haji asal Jepara yang batal berangkat ke Tanah Suci karena sakit. Mereka berasal dari Kecamatan Kedung, Kemban, dan Mayong.
“Karena sakit, empat jemaah haji Jepara, tidak bisa berangkat ke Tanah Suci,” ungkap dia.
Jika sebelumnya tercatat 1.414 jemaah haji Jepara, kini tinggal 1.410 Jemaah.
Keempat jemaah tersebut, dinyatakan tidak istithaah karena kondisi sakit yang tidak bisa dikompromikan. Akan tetapi, mereka tetap bisa diberangkatkan pada tahun depan.
Adapun penggantinya yakni dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo. Sehingga, tidak bisa langsung digantikan oleh calon jemaah haji asal Kabupaten Jepara.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar