Bupati Trenggalek Imbau Nelayan Perhatikan Pengaman Diri Saat Melaut

waktu baca 2 menit
Selasa, 8 Agu 2023 18:05 0 682 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin belajar banyak atas kejadian laka laut yang menimpa nelayan di daerahnya. Penyebab utama, tidak dilengkapi dengan pelindung dan pengaman diri.

Selain itu, para korban tidak ikut menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, menjadikan posisi nelayan sangat beresiko ketika terkena musibah.

Sebagaimana terjadi pada 2 kapal nelayan asal Trenggalek pada, Senin 7 Agustus 2023 di perairan arah Mbrumbun, Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung.

Akibat diterjang ombak besar kedua kapal tersebut hancur. Sehingga 2 orang dari Kapal Exsel dan 2 lainnya asal Kapal Wilwo masih dalam pencarian hingga Hari Selasa 8 Agustus 2023.

Tak ingin kejadian serupa terulang, Gus Ipin sapaan akrab kepala daerah muda itu, menghimbau kepada seluruh nelayan di Trenggalek agar membekali diri dengan peralatan pelindung saat melaut.

Imbauan ini juga disampaikan kepada OPD terkait.

“Jadi satu rata rata, mereka atau beliau-beliau ini belum tergabung di KUB. Ini menjadi satu penekanan,” ungkapnya usai menjenguk para korban, Selasa, 8 Agustus 2023.

Selain itu, Gus Ipin menambahkan, memang rata-rata nelayan merasa kurang nyaman saat menggunakan piranti pengaman seperti halnya pelampung.

Karena pelampung yang berupa rompi tersebut, bagi nelayan dianggap mengurangi kebebasan dan menghambat dalam bergerak.

“Mereka (nelayan) ini sudah dihimbau untuk memperhatikan safety saat melaut, utamanya pelampung. Tapi alasannya, secara umum tidak nyaman, terus buat angkat ikan kadang juga tidak enak,” sambung Gus Ipin.

Makanya tadi, masih kata dia, disampaikan kepada BPBD dan juga Kepala Dinas Perikanan untuk mengupayakan ketersediaan pelampung yang berbentuk sabuk.

BACA JUGA :  Bentuk Tim CSIRT, Tangkal Serangan Siber ke Jepara

Agar, mobilitas para nelayan di laut bisa lebih gampang. Kemudian, diharapkan agar seluruh nelayan mengurus BPJS Ketenagakerjaan.

“Tadi, juga sudah kita dorong untuk urus, tapi seperti belum butuh. Jadi ini juga masih menjadi PR bersama,” imbuhnya.

Kejadian ini, lanjut Gus Ipin, diharapkan mampu membuka kesadaran para nelayan, bahwasannya melindungi dirinya juga penting.

Mungkin sekarang cideranya masuk kategori ringan, sehingga biaya pengobatan tidak terlalu banyak.

Namun bila nanti terjadi lagi dengan fatalitas tinggi, kemudian pengobatannya juga besar dipastikan bisa memberatkan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah akan membantu kepengurusan BPJS Ketenagakerjaan mereka.

“Makanya nanti kita uruskan BPJS Ketenagakerjaannya dan sebagai insentif kita hanya mengcover preminya 3 atau 4 bulan awal, selebihnya kesedaran mereka. Toh itu sebulan Rp. 16.800,00 kalau dari hasil ikan itu tentunya tidak seberapa dengan resiko yang ditanggung,” pungkas Bupati Trenggalek ini.

Editor: Harold Ahmad

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini