REMBANG – Mondes.co.id | Masa kepemimpinan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, memasuki babak akhir.
Dalam acara perpisahan yang khidmat di Pendopo Kartini Rembang, kemarin, Abdul Hafidz menyampaikan refleksi mendalam mengenai perjalanan pemerintahannya, terutama terkait program-program yang belum sepenuhnya terealisasi.
Dengan suara penuh ketulusan, Abdul Hafidz mengungkapkan dua hal yang masih menjadi ganjalan dalam hatinya, yakni penataan kota dan pengembangan olahraga di Rembang.
“Saya merasa ada amanah yang belum sepenuhnya tertunaikan, khususnya dalam penataan kota dan pengembangan olahraga,” ujarnya di hadapan para pejabat, tokoh masyarakat, dan tamu undangan.
Mengenai penataan kota, Abdul Hafidz menjelaskan bahwa rencana pemindahan pasar sebagai langkah awal revitalisasi kota menghadapi tantangan yang signifikan.
Penolakan dari sebagian pedagang menjadi hambatan utama dalam mewujudkan visi penataan kota yang lebih baik.
“Penataan kota ini diawali dengan perencanaan pemindahan pasar, namun dinamika di lapangan menjadi kendala. Semoga pemimpin yang baru dapat melanjutkan dan menuntaskan upaya ini,” harapnya.
Ia juga menekankan pentingnya rekomendasi dari Universitas Diponegoro yang menggarisbawahi perlunya relokasi pasar untuk optimalisasi penataan kota.
Di bidang olahraga, Abdul Hafidz menyampaikan penyesalan atas belum terwujudnya pembangunan Sport Center yang telah lama ia cita-citakan.
“Sport Center adalah impian saya untuk kemajuan olahraga Rembang, namun realisasinya belum optimal, ini menjadi pekerjaan rumah bagi saya,” ungkapnya.
Ia berharap agar olahraga di Rembang terus berkembang dan generasi muda mendapatkan fasilitas yang memadai.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Hafidz menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama masa jabatan.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus menjalin komunikasi dengan pemimpin baru demi kesinambungan pembangunan Rembang.
“Kerja sama kita harus terus berlanjut, komunikasi tetap terjalin, demi Rembang yang lebih maju dan masyarakat yang sejahtera,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Rembang, Fahrudin, mewakili Aparatur Sipil Negara (ASN), menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Abdul Hafidz. Ia menekankan pentingnya loyalitas dan pemahaman akan dinamika demokrasi.
“Kami memahami bahwa setiap masa ada pemimpinnya, dan kami akan terus loyal. Kami mohon maaf jika ada hal-hal yang belum maksimal,” ujarnya.
Komandan Kodim Rembang, Letkol Inf. Yudhi Yahya, yang mewakili Forkopimda, memberikan semangat dan dukungan kepada Abdul Hafidz dalam perjalanan selanjutnya.
“Pengabdian kita untuk Rembang tidak berhenti di sini, mari kita terus berkontribusi untuk kemajuan kota ini,” katanya.
Acara perpisahan ini berlangsung khidmat dan penuh haru, menandai berakhirnya sebuah era kepemimpinan yang telah memberikan kontribusi bagi Kabupaten Rembang.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar