PATI – Mondes.co.id | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati masih bekerja ekstra keras di masa-masa seperti ini. Meskipun musim kemarau akan usai, BPBD masih lakukan distribusi air bersih ke 94 desa di Kabupaten Pati yang terdampak kekeringan.
Martinus Budi Prasetya selaku Kepala BPBD Kabupaten Pati menyebut, 1.100 tangki disalurkan ke warga yang terimbas bencana kekeringan. Meski armada terbatas, pihaknya tetap di garda terdepan mempelopori pengadaan kebutuhan utama warga Bumi Mina Tani.
“Kondisi kekeringan masih sama seperti pertama kali kami menetapkan status bencana kekeringan. Masih ada 94 desa yang kekeringan, maka kami masih tetap dropping air bersih,” ungkapnya saat diwawancarai Mondes.co.id, Selasa, 14 November 2023.
Diketahui, armada tangki milik BPBD Kabupaten Pati ada empat. Setiap harinya, BPBD Kabupaten Pati konsisten menyalurkan bantuan air bersih untuk konsumsi masyarakat sebanyak 20 tangki ke semua desa.
“Jumlah update data terakhir sampai hari ini lebih dari 1.100 tangki yang tersalurkan ke masyarakat yang butuh. Bantuan tersebut datang dari BPBD, CSR, dan relawan. Biasanya dari relawan berupa uang ke warga yg membutuhkan,” terang pria yang akrab disapa Budi.
Ia mengatakan bahwa bantuan tersebut bukan hanya datang dari unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati saja, tapi juga datang dari pihak swasta maupun relawan masyarakat yang peduli.
“Kami bantu salurkan air bergiliran karena armada kami terbatas. Belum ada desa yg menyatakan setelah hujan, sumur sudah terisi, mata air sudah keluar airnya, belum ada. Kondisi masih tetap kering,” tuturnya saat ditemui awak media di kantor.
Pihak Pemkab Pati sendiri akan melakukan rapat koordinasi guna membahas evaluasi kondisi status tanggap bencana yang dialami Bumi Mina Tani pada pertengahan November. Hal tersebut untuk melihat sejauh mana penanganan bencana kekeringan serta menentukan langkah antisipatif datangnya musim penghujan di beberapa bulan ke depan.
“Rakor akan kami selenggarakan sebagai sarana evaluasi bencana kekeringan dan upaya hadapi banjir. Sebentar lagi masuk penghujan, puncak hujan prediksi Januari-Februari. Rakor dilakukan setelah 21 November untuk menentukan langkah bersama dari BPBD Kabupaten Pati, BPBD Provinsi Jawa Tengah, serta OPD terkait,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar