Bongkahan Emas di Gua Pengantin dan Keganasan Barongan Penunggu

waktu baca 3 menit
Kamis, 13 Jul 2023 11:02 0 2111 mondes

PATI – Mondes.co.id | Dari sudut timur Kabupaten Pati, terlihat hamparan luas Pegunungan Patiayam beserta sejuta budaya tutur di dalam hiruk-pikuk peradaban manusia yang mendiami.

Salah satu cerita mitos yang melegenda, datang dari Gua Pengantin, Dukuh Sempulawang, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.

Saking masyhurnya Gua Pengantin, hampir semua masyarakat tahu dan paham betapa angker serta sakralnya tempat satu ini. Disebutkan, landscape alami itu diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun silam.

Tetua Sempulawang, Mbah Parjan, menceritakan, bagaimana asal-muasal Gua Pengantin dan kekuatan aura magis yang terpancar.

Lelaki berumur lebih dari 70 tahun itu, memulai pembicaraan di depan teras rumah yang hanya berukuran 2 x 5 meter diiringi dengan helaan napas panjang.

Dikisahkan, jika pada zaman dahulu, ada sepasang kekasih yang sedang melangsungkan pernikahan.

Pasangan mempelai diarak oleh rombongan warga dengan berbagai tarian tradisional serta pentas barongan sebagai prosesi adat.

Tak dinyana, tepat di perbukitan Patiayam, sang pengantin yang hendak melaksanakan pernikahan tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi.

Bahkan barongan yang ikut mengiringi kedua sejoli juga hilang entah kemana.

Peristiwa magis itupun membuat para rombongan pengiring menjadi kalang kabut kebingungan.

“Entah bagaimana, kenyataannya mendadak pengantin dan barongan hilang di lokasi perbukitan,” ujar Mbah Parjan menggunakan bahasa Jawa dan diterjemahkan mondes seperlunya, Kamis, 13 Juli 2023.

Dahulu, di area perbukitan yang dilewati kedua mempelai tersebut, tidak ada yang namanya gua, di sana hanya ada rerimbunan pohon di tengah belantara hutan.

BACA JUGA :  Disnaker Pati Siap Menjembatani Keluhan Buruh PT Anugerah Grafika 

Saat kedua mempelai dan barongan menghilang, tiba-tiba ada lubang seperti gua dan sebuah bukit di sampingnya.

Dengan keadaan yang mencekam, sontak para pengiring pengantin tunggang-langgang meninggalkan area perbukitan.

“Sejak saat itu, tempat itu dinamakan gua pengantin karena ada pengantin yang tiba-tiba hilang di lokasi,” jelasnya.

Sembari membenahi kerah baju lengan panjang warna biru yang sudah lusuh, Mbah Parjan kembali bercerita, sejak adanya tragedi itulah area Gua Pengantin menjadi tempat sakral dan dipercaya banyak dihuni makhluk astral.

Ia mengaku, pernah beberapa kali ditemui oleh kedua mempelai yang hilang di bukit itu dan beberapa penunggu lainnya.

Untuk meyakinkan, Mbah Parjan mengajak berjalan ke lokasi Gua Pengantin yang berjarak 1,5 kilometer di belakang rumahnya.

Dengan kaki renta dan langkah yang mulai gontai. Tiba-tiba ia mengatakan, jika kedua mempelai masih menunggu Gua Pengantin yang sudah hampir tertutup rata dengan tanah.

“Pasangan pengantin itu masih menunggu. Masih terlihat muda, seperti terakhir kali hilang. Kalau barongan, ada di sebelah kanan gua, dia galak suka menggoda manusia yang lewat,” lirihnya.

Setelah kembali dari lokasi Gua Pengantin, ia melanjutkan bertutur, jika belum lama ini ada dua orang anak yang bermain di sekitar sana tiba-tiba juga menghilang selama satu hari.

Tak disangka, mereka berdua tiba-tiba sudah berada di Jalan Raya Pati-Kudus, tepatnya di area jembatan tepat di sebelah Kantor Kecamatan Margorejo.

Setelah ditanya oleh Mbah Parjan, mereka mengaku jika saat bermain di area Gua Pengantin melihat bongkahan emas yang sangat banyak.

Lantas keduanya mencoba mengejar dan menghampiri bongkahan emas itu, tapi bukan emas yang didapat, malah mereka berdua tersesat selama satu hari di alam lain.

BACA JUGA :  Perusahaan Rokok Nasional Ini Tiap Tahun Borong Tembakau Pati

Sempat terdiam beberapa saat, akhirnya Mbah Parjan mengungkapkan, jika ia pernah bersemedi di Gua Pengantin dan menembus alam gaib.

Dibeberkan, jika di dalam gua itu suasananya terang tidak terang, gelap tidak gelap, seperti saat mati lampu dan sedang muncul bulan purnama. (Vin/Mr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini