dirgahayu ri 80

Bimbel, Strategi Efektif Layani Kebutuhan Belajar Anak di Tahun Ajaran Baru

waktu baca 5 menit
Senin, 17 Jul 2023 08:27 0 1114 mondes

PATI – Mondes.co.id | Setiap Juli, para orang tua harus berjibaku menyiapkan segala piranti bagi sang anak untuk mulai masuk sekolah. Pasalnya, momen-momen inilah tahun ajaran baru dalam kalender akademik dimulai.

Selama dua pekan, sang orang tua yang awalnya sibuk mengurus anak di rumah, kini kembali memainkan peranannya sebagai wali murid. Mereka harus memantau kondisi anak sebagai siswa di setiap satuan pendidikan ketika libur akhir semester telah usai.

Berbagai fenomena awal tahun ajaran baru kerap terjadi seperti, adaptasi di kelas baru, memasuki fase jenjang pendidikan yang lebih tinggi di sekolah menengah, maupun bocil-bocil yang baru merasakan cerianya iklim sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Sekolah Dasar (SD).

Di momen seperti ini, para orang tua punya harapan agar sang anak dapat menjadi siswa yang pintar dibanding masa-masa sebelumnya. Mereka tak ingin saat menghadapi pelajaran baru anak mereka tertinggal. Oleh sebab itu, para wali murid menginginkan tambahan jam belajar bagi anak di luar jam operasional sekolah.

Kebutuhan atas ilmu pengetahuan senantiasa dimanfaatkan oleh para guru maupun mahasiswa untuk membuka rumah bimbingan belajar (bimbel). Mereka menawarkan bimbel dalam bentuk privat maupun bimbel umum bagi anak-anak yang ingin mendapat tambahan pelajaran. Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh pemuda asal Desa Tanjunganom Kecamatan Gabus Kabupaten Pati, Rosita Talia (24).

Usai lulus kuliah pada 2021 lalu, dirinya membuka bimbel di rumahnya guna menambah penghasilan serta membantu anak-anak sekitar. Wanita yang akrab disapa Rosi membuka bimbel bagi anak yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Bimbel dengan nama ‘Ceria’ ia buka setiap hari. Biaya untuk siswa kelas rendah Rp100 ribu sampai Rp150 ribu, sedangkan untuk kelas tinggi Rp150 ribu sampai Rp200 ribu. Ia menjangkau anak-anak di wilayah Kecamatan Gabus dengan menerapkan bimbel privat dan umum.

BACA JUGA :  Ada Gamelan Kaca di Festival Muria Raya ke-4

“Karena selama ini belum ada bimbel yang datang dari rumah ke rumah untuk area Gabus, makanya saya ambil peluang ini. Di sela-sela waktu mengajar, saya membuka bimbel untuk anak-anak. Saya buka setiap Senin-Jumat pukul 13.00-20.00 WIB. Sedangkan untuk hari Minggu buka pukul 07.00-10.00 WIB. Sasarannya siswa TK dan SD. Seluruh mata pelajaran saya ajarkan di sini,” ungkapnya saat diwawancarai Mondes.co.id di lokasi bimbel yang berada di Jalan Gabus-Tambakromo Kecamatan Gabus.

Sebagai informasi, anak-anak yang belajar di bimbelnya kebanyakan karena orang tuanya sibuk bekerja di luar kota bahkan luar negeri. Hal ini memantik rasa simpatinya menjadi teman belajar dan teman bercerita bagi mereka.

“Di tengah kondisi ortu yang pada sibuk, mereka saya temani belajar di sini. Mereka saya beri ruang belajar, bercerita, dan mengenal pengetahuan baru. Saya biasanya datang ke rumah-rumah mereka untuk bimbingan privat, sedangkan kalau mau belajar bareng bisa datang ke ruko saya,” ujar wanita yang sedang menempuh studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tersebut.

Tidak hanya Rosi yang dengan gigih memanfaatkan peluang usaha bimbel. Adapun wanita asal Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, Zunia (25). Wanita lulusan Universitas Negeri Semarang (UNNES) itu memfasilitasi peserta didik belajar dengan nyaman dan aman bersama tentor. Ia bersama para tentor telah menampung 25 siswa dari berbagai wilayag di Pati dan sekitarnya.

Ia menamakan rumah bimbelnya ‘Bimbel Sanak’. Bimbel Sanak menyediakan berbagai layanan mulai dari les reguler, les privat, les mengaji, les komputer dan bimbingan anak pra-sekolah. Ia menambahkan untuk les reguler dilakukan di kantor sekretariat Bimbel Sanak yang berada di Desa Talun. Sedangkan, bimbel privat dilakukan dari rumah ke rumah.

BACA JUGA :  Penanaman Mangrove Nasional: Pati Terpusat di Dukuhseti

“Kami memfasilitasi anak belajar dengan aman, nyaman, tanpa bentakan, ancaman, dan kekerasan. Siswa yang kami terima mulai dari pra-sekolah, TK, SD, SMP dan SMA,” ucapnya saat dihubungi Mondes.co.id, Senin 17 Juli 2023.

Sasaran bimbel adalah anak berusia 3-4 tahun yang dikategorikan pra-sekolah, lalu anak usia 4-6 tahun alias kategori TK, 6-12 tahun untuk anak usia SD. Bahkan ia juga membuka bimbingan bagi anak yang sudah duduk di bangku sekolah menengah maupun umum.

Menurutnya minat belajar anak pada tahun ajaran baru 2023/2024 meningkat seiring diberlakukannya kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka. Sehingga anak butuh pendekatan belajar yang lebih intens agar mampu mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah. “ Sejauh ini untuk yang berminat di bimbel kami cukup tinggi,” imbuh Zunia.

Sebagai informasi, biaya masuk ke Bimbel Sanak mulai dari Rp300 ribu. Adapun paket pertemuan bimbel satu bulan dengan 20 kali pertemuan, kemudian paket enam bulan dengan 120 kali pertemuan. Dan paket 12 bulan dengan 240 kali pertemuan. Untuk biaya bimbel dapat dibayar selama satu bulan sekali.

“Tarifnya terjangkau, paling murah untuk pra-sekolah yaitu Rp240.000,00. Sedangkan untuk biaya lainnya hampir rata-rata Rp300.000,00 per bulannya. Dari usaha ini kami berhasil memperoleh omzet kisaran Rp3.000.0000,00 sampai Rp4.000.000,00,” sebut Zunia.

Ia mengaku dari usaha bimbel yang sudah didirikan 2020 lalu mampu menghasilkan omzet Rp3 juta sampai Rp4 juta per bulan. Berkat kerja keras, ia mampu membuka lapangan pekerjaan bagi mahasiswa, fresh graduate maupun guru.

Sebanyak 20 tentor terlibat di bimbel ini, mereka beroperasi secara mobile menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Pati. Ia juga mempunyai tentor yang berada di luar kota menyesuaikan kebutuhan anak yang ingin memperoleh bimbingan belajar. Ia juga berencana melakukan open recruitmen tentor lagi untuk menjangkau siswa yang bertambah banyak.

BACA JUGA :  Hawa Adem Pulau Seprapat, Jadi Incaran Anak Muda dan Keluarga Nongkrong Sore

“Saya dibantu dengan tentor menjalankan usaha bimbel ini yang menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Pati, ada juga di Jekulo Kudus, ada juga di Kaliori Rembang dan Tembalang Semarang,” ucapnya.

“Di Bimbel Sanak, saya membuka lapangan pekerjaan bagi para guru. Bagi saya sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lain. Harapannya dengan membuka loker tentor banyak yang terbantu dari segi finansialnya,” ungkapnya.

Bimbel Sanak sendiri buka setiap hari. Bimbel ini hanya tutup ketika libur hari raya. Zunia bersama rekan-rekannya melakukan promosi melalui media sosial Facebook dan Instagram di @bimbel.sanak. (Sing/Mr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini