Berkah Agustusan, Pelaku Usaha Desain Grafis Asal Pati Kebanjiran Order

waktu baca 3 menit
Selasa, 15 Agu 2023 11:03 0 899 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT-RI) pada 17 Agustus mendatang, ada berkah tersendiri bagi pelaku usaha kreatif di bidang desain grafis.

Seperti yang dirasakan oleh salah seorang pemuda asal Desa Purwodadi, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, bernama Eko Andi.

Eko mengatakan, banyak pesanan ia terima di bulan Agustus, terutama ucapan HUT RI. Apalagi banyak instansi, organisasi maupun tokoh publik yang ingin menyampaikan ucapan-ucapan di peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

“Ya seperti Agustusan, biasanya pihak desa, organisasi, instansi bahkan tokoh-tokoh membutuhkan desain ucapan, ntah lewat postingan maupun banner yang dipampang. Ada peningkatan lah ketika memasuki bulan Agustus,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Senin, 14 Agustus 2023.

Eko menyebut dalam satu bulan biasanya memperoleh Rp2 juta. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya yang hanya peroleh ratusan ribu hingga Rp1 juta atau bahkan tidak menentu. Apalagi ia masih menjalankan usaha ini kecil-kecilan.

“Pendapatan sebulan biasanya nggak menentu tergantung banyaknya orderan. Tergantung ramai tidaknya desain, biasanya kalo ada event ya banyak bisa jutaan dalam sekali desain. Kalau sepi ya ratusan ribu sedangkan jika ramai mencapai jutaan,” ucapnya saat diwawancarai.

Perlu diketahui, ia membuka jasa pengerjaan desain personal branding, logo, stiker, poster, layout majalah, feed konten, dan desain-desain acara.

Harga orderan dipatok mulai dari Rp50 ribu sampai dengan Rp2 juta. Hanya membutuhkan waktu satu jam ia mampu menyelesaikan pesanan.

BACA JUGA :  Peringatkan Sekolah! DPRD Pati Tak Ingin Ada Kasus Bullying

“Hampir semua desain dikerjakan mulai dari personal branding, logo, poster layout majalah, feed keperluan konten, branding acara. Hampir semua desain saya kerjakan. Sejauh ini paling banyak biasanya desain banner dan stiker kemudian dicetak,” ungkap Eko.

“Paling murah feed untuk keperluan konten, atau keperluan sosmed lainnya, biasanya dihargai Rp50 ribu, tergantung dari berapa lama desain, tingkat kesulitan dan berapa banyak revisi, semakin banyak revisi harga semakin naik,” sambungnya.

Pemuda yang memulai usaha sejak 2017 itu mengenalkan jasa desainnya melalui media sosial maupun kenalan dari orang-orang terdekat. Awalnya, ia merintis usaha tersebut sejak duduk di bangku kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Kenal desain mulai dari kelas dua SMP, waktu itu ada keperluan buat struktur organisasi cetak banner, mulai dari situ tertarik gimana cara buatnya, gimana cara desainnya, hingga proses cetak dan finishingnya. Akhirnya dari situ coba-coba desain pakai laptop tetangga, karena belum mampu beli laptop sendiri,” ucapnya.

Selain pada bulan Agustus, orderan datang begitu banyak pada masa-masa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), peringatan hari besar keagamaan, dan lain-lain.

Di Digital Andi Studio miliknya, ia tak hanya membuka layanan desain grafis tetapi juga percetakan.

Sama halnya dengan Eko, Rian Arianto juga merasakan situasi yang sama. Pria asal Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo tersebut merasa senang dengan menekuni usaha desain dan percetakan.

Pasalnya, di momentum sekarang banyak orang yang butuh layanan jasa seperti yang ia geluti. Apalagi masyarakat semakin banyak yang datang untuk pencetakan banner di acara-acara tertentu.

Sejauh ini, ia mampu meraup pendapatan Rp2 juta hingga Rp3 juta per bulan dari usaha percetakannya. Mulai dari mencetak undangan, brosur, ID Card, merchandais, kelander, dan banner itu sendiri.

BACA JUGA :  Jalan Rusak di Pati Sekarang Mulus, Warga Ucap Syukur

“Rata-rata Rp2 sampai Rp3 juta per bulannya. Dari yang termurah Rp5 ribu sampai Rp 50 ribu. Pengerjaan biasanya saya lakukan satu hingga dua hari,” jelas Rian.

Berbeda dengan Eko yang laris pada bulan Agustus, Rian merasa paling senang ketika pergantian tahun antara Desember sampai Januari karena orderan banyak yang datang untuk mencari kalender.

“Paling laris kalender. Biasanya saya desain lalu cetak,” tandasnya.

Usaha ini ia tekuni sejak 2021. Dirinya bersama sang istri kerap melakukan promosi melalui toko online dan media sosial.

Editor: Ahmad Harold

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini