PATI – Mondes.co.id | Banyaknya peredaran oli palsu di Indonesia khusunya di Kabupaten Pati, memang sangat meresahkan bagi para konsumen.
Kerusakan yang ditimbulkan akibat oli palsu ini sudah bukan hal yang kaleng-kaleng, pergantian part berat seperti piston dan lainnya harus dilakukan jika terlanjur menggunakan oli palsu.
Dodik, salah satu pemilik bengkel di Kabupaten Pati, mengaku rela menggunting atau merusak kemasan oli asli setelah dipergunakan.
Hal ini dilakukannya supaya bisa memperkecil pengusaha oli palsu untuk membohongi konsumen dan masyarakat.
Padahal, jika dijual kembali, satu kemasan oli asli bisa dihargai mulai Rp2.000 sampai dengan Rp2.500 per bijinya.
“Lumayan kalau tidak rusak harganya Rp2.000 bisa lebih, itu biasanya ada pengepul yang mencari ke bengkel-bengkel desa,” ujarnya, Jumat (27/12/2024).
Akan tetapi, dirinya lebih memilih merusak botol oli asli pabrikan setelah mengisi ulang kendaraan milik konsumen.
Ia tak memikirkan lagi untung banyak yang dihasilkan dari menipu masyarakat.
“Saya gunting bagian bawahnya biar bolong dan tidak bisa digunakan untuk oli palsu. Mending untung sedikit tapi berkah,” tegasnya.
Lagi pula, lanjutnya, walaupun sudah digunting bagian bawahnya, kemasan oli tersebut masih bisa dijual rosok dengan nilai rata-rata Rp2.000 perkilonya.
“Mending tak rosokin tetap masih dapat untung dan uangnya berkah,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar