Bandeng Donorojo Jadi Produk Unggulan karena Tidak Bau 

waktu baca 2 menit
Rabu, 29 Okt 2025 08:29 0 43 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Kecamatan Donorojo ternyata punya potensi budi daya perikanan bandeng yang cukup menjanjikan.

DBHCHT TRENGGALEK

Desa Ujungwatu merupakan sentra utama bandeng Donorojo dengan keunggulan kualitas ikan yang tidak berbau.

Hal itu disebabkan oleh karakteristik tambak di wilayah tersebut yang menggunakan sistem air mengalir, sehingga menghasilkan bandeng dengan cita rasa yang lebih segar dan berkualitas.

“Kelebihan bandeng di sini karena tambaknya airnya mengalir, jadi ikannya tidak bau. Ini yang perlu kita tonjolkan sebagai keunggulan daerah,” ungkap Bupati Jepara Witiarso, saat program Bupati Ngantor di Desa Tahap II di Kecamatan Donorojo, kemarin.

Melalui dorongan dan bantuan pemerintah, ia menargetkan Desa Ujungwatu nantinya mampu memproduksi hingga satu ton bandeng siap jadi.

“Kalau bandeng dari sini, karena airnya mengalir, jadi tidak bau,” kata Mas Wiwit.

Menurutnya, hal tersebut menjadi keunggulan bandeng Donorojo dibandingkan dengan daerah lain.

Karena itu, ia mendorong masyarakat agar terus mengembangkan produk olahan bandeng.

Bupati juga menginstruksikan Perumda Aneka Usaha untuk mendampingi masyarakat dalam pengembangan dan pemasaran produk agar dapat menjangkau toko modern maupun pasar di luar kota.

“Perumda untuk memasarkan bandeng-bandeng dari Donorojo,” tandasnya.

Dari sisi harga, bandeng Donorojo dinilai masih sangat terjangkau dibandingkan dengan produk sejenis dari daerah lain.

Untuk itu, Mas Wiwit optimis produk bandeng asal Jepara dapat bersaing di pasar nasional.

Dorong Hilirisasi Produk Bandeng

Bupati Witiarso menegaskan, Pemerintah Kabupaten Jepara berkomitmen tidak hanya mendorong budi daya bandeng, tetapi juga memperkuat hilirisasi produk agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

BACA JUGA :  Pemuda Asal Gembong Pati Kembali Harumkan Nama Indonesia di Kancah Internasional

“Jadi kita lakukan penguatan produk bandeng. Selain budi daya, kita masuk ke hilirisasi seperti bandeng presto hingga sambel bandeng. Ini supaya nilai jualnya meningkat,” ujar Witiarso.

Bupati juga menyampaikan bahwa pemerintah siap memberikan dukungan CSR melalui kerja sama dengan Bank Jateng dan Dinas Koperasi dan UMKM.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera mengajukan proposal usaha produktif agar bantuan tersebut bisa segera direalisasikan.

“Langkah pemerintah untuk mensupport, kita sampaikan ke masyarakat lewat petinggi agar mengajukan proposal. Nanti kita bantu lewat CSR seperti dari Bank Jateng, supaya bisa langsung dieksekusi dan bermanfaat,” tambahnya.

Petinggi Ujungwatu, Sungatono, mengungkapkan produksi bandeng di desanya cukup besar, dengan potensi mencapai satu ton per hari.

Meski begitu, pihaknya kini masih fokus pada sektor bandeng, sebelum mengembangkan potensi lain seperti produksi garam yang saat ini masih digarap secara terbatas.

“Fokus kita sekarang masih di bandeng. Untuk garam, belum banyak petani yang mengarah ke sana. Bandeng kita juga sudah dijual ke berbagai daerah, termasuk ke Semarang,” ujarnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini