JEPARA – Mondes.co.id | Ada tradisi unik yang dilestarikan masyarakat Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri saat sedekah bumi desa.
Asahan, sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu dan terus dilestarikan hingga sekarang. Seperti Apa tradisinya ?
Terlihat masyarakat berduyun-duyun datang ke kantor Balai Desa Jerukwangi.
Mereka sebagian besar kelompok ibu-ibu yang datang dari berbagai dukuh yaitu Krajan, Poring, dan Seminding.
Tidak hanya datang dengan tangan kosong, mereka membawa besek bambu, wadah plastik, juga rantang berisi nasi putih untuk dibawa ke kantor desa.
Nasi putih itu juga ditutup rapi dengan daun pisang.
Sesampai di Balai Desa, besek bambu, wadah plastik berisi nasi putih itu, kemudian ditata berjejer memanjang hingga beberapa meter mendekati bahu jalan raya.
Begitu pun ibu-ibu yang membawa, juga mengambil posisi duduk rapi dan memanjang di sekitar wadah nasi yang mereka bawa.
Sebelum acara Asahan dimulai, mereka terlebih dulu mendengarkan sambutan dari Petinggi Desa Jerukwangi Kasmono, serta dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin sesepuh desa.
Mereka percaya, Asahan memberikan keberkahan bagi seluruh desa beserta masyarakatnya.
Setelah didoakan, kemudian para perangkat desa membawa daging kerbau yang sudah dimasak gulai dan rendang untuk dibawa keluar dan dibagikan kepada warga.
Satu persatu perangkat membagikan daging olahan itu di atas wadah yang mereka bawa sebelumnya.
Semua peserta yang hadir mendapatkam daging kerbau siap dimakan.
Suasana keakraban antara masyarakat dan perangkat desa begitu terasa di saat momen membagikan daging olahan ini. Begitu jelas kedekatan mereka.
Kegiatan inilah yang dikenal msyarakat Jerukwangi dengan istilah Asahan.
“Ini sebagai simbol, petinggi dan perangkat untuk melayani masyarakat,” ungkap Petinggi Jerukwangi Kasmono, Kamis (10/7/2025).
Tidak hanya sekedar berbagi makanan, tapi lebih dari itu.
Ada nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan yang pasti menghormati para leluhur untuk menjaga nilai-nilai tradisi.
Petinggi berharap, tradisi Asahan ini dapat membangun kedekatan antara perangkat dan masyarakat yang dilayani.
Dikatakan, setiap kegiatan sedekah bumi, Desa Jerukwangi menyembelih kerbau untuk dimakan secara bersama-sama dengan masyarakat.
Tidak hanya mereka yang datang ke balai desa, tapi juga anggota keluarga yang ada di rumah, bisa ikut merasakan makanan yang diberikan oleh desa kepada warganya.
“Wadah berisi nasi yang kami isi dengan olahan daging. Kemudian dibawa pulang untuk dimakan bersama keluarga masing-masing,” kata petinggi.
Meskipun sudah di zaman modern, mereka percaya bahwa makanan yang sudah didoakan ini memberikan keberkahan bagi keluarga mereka.
Tradisi Asahan ini diikuti, perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, seluruh kuncen makam Desa Jerukwangi, RT, RW, PKK, dan warga masyarakat.
Sebagai rangkaian acara sedekah bumi, sebelumnya dilaksanakan selamatan, kemudian ada prosesi penyembelihan kerbau yang dilakukan oleh modin pada Rabu Pahing.
Setelah prosesi Asahan, dilanjutkan dengan pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk yang disaksikan oleh warga masyarakat.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar