Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Berpotensi Jadi Warisan Dunia UNESCO

waktu baca 2 menit
Selasa, 14 Jan 2025 13:07 0 296 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Rembang memberikan dukungan penuh terhadap upaya menjadikan Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem sebagai bagian dari Memori Dunia UNESCO.

Arsip bersejarah ini telah lolos seleksi tahap awal dan kini bersaing dengan empat nominasi lainnya untuk mewakili Indonesia dalam ajang UNESCO’s Memory of The World Regional Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP).

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakan Kabupaten Rembang, Achmad Sholchan, mengungkapkan bahwa arsip ini telah diakui sebagai Memori Kolektif Bangsa oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada Mei 2024.

Pengakuan ini didasarkan pada potensi signifikansi universal yang dimiliki oleh arsip tersebut, yang menggambarkan jaringan perdagangan Batik Lasem sejak awal abad ke-20 dan menjalin hubungan dengan berbagai wilayah di Nusantara hingga ke luar negeri.

“Arsip ini bukan hanya sekadar dokumen, tetapi juga cerminan sejarah ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Lasem. Dengan menjadikannya sebagai bagian dari Memori Dunia UNESCO, kita akan semakin mengenalkan batik Lasem ke kancah internasional dan melestarikan warisan budaya bangsa,” ujar Sholchan, Selasa (14/1/2025).

Untuk memperkuat penominasian, Dinarpus Kabupaten Rembang bersama Museum Nyah Lasem tengah giat mencari arsip-arsip pendukung, terutama yang berkaitan dengan jaringan perdagangan Batik Lasem di kawasan Asia Pasifik.

Hal ini diharapkan dapat memberikan bukti kuat mengenai pengaruh Batik Lasem di tingkat regional dan internasional.

“Kami optimis bahwa arsip ini akan berhasil meraih penghargaan UNESCO. Dengan begitu, Batik Lasem akan semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat dunia. Ini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan industri batik di Lasem dan Indonesia secara keseluruhan,” tambah Sholchan.

BACA JUGA :  Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II Pemkab Rembang, Begini Pesan BKD

Penghargaan UNESCO ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi dunia perbatikan di Indonesia.

Selain meningkatkan prestise Batik Lasem, penghargaan ini juga dapat menjadi motivasi bagi para perajin batik untuk terus berkarya dan melestarikan warisan budaya leluhur.

“Dengan adanya pengakuan internasional ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik mempelajari dan mengenakan Batik Lasem. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor perbatikan dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” pungkas Sholchan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini