dirgahayu ri 80

Arsip Batik Lasem Diusulkan Jadi Warisan Asia-Pasifik

waktu baca 2 menit
Selasa, 19 Agu 2025 16:24 0 39 Supriyanto

​REMBANG – Mondes.co.id | Setelah diakui sebagai Memori Kolektif Bangsa oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 2024, kini Arsip Batik Lasem tengah berjuang untuk mendapatkan pengakuan di tingkat yang lebih tinggi, yaitu Memory of the World Asia-Pacific (MOWCAP) pada 2025.

Langkah besar ini membuka jalan bagi Batik Lasem untuk semakin dikenal luas di kancah internasional.

​Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang, Achmad Sholchan, mengungkapkan bahwa ANRI telah mendorong agar Arsip Batik Lasem bisa mencapai pengakuan di tingkat regional.

Menurutnya, arsip ini bukan sekadar koleksi, melainkan cerminan kekayaan sejarah perdagangan yang luas.

​”Kami menemukan arsip baru yang melengkapi data sebelumnya, dan proses ini dikoordinasikan langsung oleh ANRI,” kata Sholchan pada Selasa (19/8/2025).

​Arsip Batik Lasem menyimpan bukti-bukti perdagangan yang membentang dari Sumatera hingga Sulawesi, bahkan sampai ke luar negeri.

Dokumen yang ditemukan

• ​Informasi tentang jaringan perdagangan dan pengadaan bahan baku, seperti lilin dari Timor serta kain dari Surabaya dan Solo.

• ​73 teks dari perusahaan batik Liem Kioe An periode 1922-1940, berupa surat, telegram, dan foto, yang membuktikan adanya perdagangan hingga ke luar Jawa.

​Uniknya, dukungan data juga datang dari para pegiat arsip di Malaysia dan Singapura.

Mereka menemukan dokumen yang menunjukkan bahwa Batik Lasem sudah diekspor ke kedua negara tersebut antara tahun 1900 hingga 1940.

​”Karena ini skalanya Asia-Pasifik, signifikansinya juga harus tingkat Asia-Pasifik. Kebetulan kami menemukan arsip di kedua negara itu, yang semakin menguatkan bukti sejarahnya,” jelas Sholchan.

BACA JUGA :  Tenangkan Pendemo, Kapolresta Pati Temui Demonstran

​Proses pemenuhan data dukung arsip ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2025.

Selain kelengkapan dokumen, Pemkab Rembang juga diwajibkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar Arsip Batik Lasem semakin dikenal luas.

​”Sosialisasi sudah kami lakukan melalui pameran di Museum Nyah Lasem, kunjungan ke sekolah-sekolah, serta promosi di media sosial dan media massa,” imbuhnya.

​Tahap selanjutnya, pada 28 Agustus 2025, akan ada sesi pemaparan Arsip Batik Lasem di hadapan Dewan Pakar di Jakarta.

Jika berhasil, pengakuan MOWCAP ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama bagi para pelaku industri batik, serta mengukuhkan Batik Tulis Lasem sebagai warisan budaya dunia yang patut dibanggakan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini