PASANG IKLAN DISINI

Arogansi Pengemudi ‘Ledog Cethul’ di Trenggalek Bikin Geram Masyarakat

waktu baca 2 menit
Senin, 16 Okt 2023 15:59 0 291 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Keberadaan ‘Ledog Cethul’ di wilayah Kabupaten Trenggalek terus menuai kontroversi dari warga. Kendaraan niaga ilegal tersebut, semakin hari bukannya lebih baik, namun ada kesan menjadi ajang arogansi oknum pengemudinya.

Bukan malah menunjukan etika berkendara yang baik di jalan, beberapa oknum pengemudi dinilai semakin memperburuk pandangan masyarakat.

Mengingat, dampak yang ditimbulkan oleh liarnya ‘Ledog Cethul’ cukup banyak. Sudah selayaknya ada sikap tegas dari pengampu kebijakan mengenai operasional kendaraan angkut tanpa spektek jelas itu.

Memang di lain sisi, kendaraan modifikasi tersebut mendukung perputaran ekonomi di level akar rumput. Akan tetapi, banyak efek buruk yang ditimbulkan juga.

Dihimpun dari sejumlah narasumber yang tidak mau disebut identitasnya, keluhan-keluhan dimaksud sebenarnya berpotensi memicu konflik horizontal di tengah masyarakat.

Pasalnya, beberapa ekses negatif keberadaan ‘Ledog Cethul’ benar-benar langsung dirasakan. Diantaranya, tingginya tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas, produksi debu berlebih ketika kendaraan itu melintas, serta potensi kerusakan jalan dikarenakan frekuensi mobilitas lalu lalang mereka.

“Padahal beberapa oknum pengemudi (Ledog Cethul) sudah diperingatkan tokoh masyarakat, namun terkesan masa bodoh dan hanya dianggap angin lalu,” ungkap salah satu narasumber pada Senin, 16 Oktober 2023.

Bahkan, masih lanjut narasumber, sempat anggota Babinsa Desa Gador, Kecamatan Durenan hingga dua kali mengingatkan akan tetapi tak digubris. Permintaan masyarakat sebenarnya tidak terlalu muluk-muluk, silahkan bekerja tapi tetap hargai hak orang lain. Tidak usah arogan di jalan. Pun begitu, masih saja ada oknum-oknum pengemudi ‘Ledhog Cethul’ tidak mau menerima saran.

Baca Juga:  Dapur Cinta Hadir Entas Kemiskinan dan Turunkan Stunting di Trenggalek

“Diingatkan dengan baik tidak mau, malah memusuhi. Berawal dari situlah, akhirnya memunculkan prasangka ataupun asumsi negatif. Apakah memang ‘ledhog cethul’ tersebut punya backingan kuat sehingga berani searogan itu di jalanan?,” keluh narasumber.

Menanggapi itu, Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Mulyani mengatakan bahwa pihaknya akan tetap menindaklanjuti keluhan masyarakat. Namun, harus melihatnya dengan bijak dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

“Tiap laporan masyarakat akan kita tindak lanjuti. Namun, harus melihatnya secara menyeluruh termasuk berbagai aspek. Baik itu aspek hukum sekaligus sosial ekonominya,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini