Antisipasi Penyebaran PMK, Ini Langkah Dispertan Pati

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Jan 2025 15:36 0 289 Harold

PATI – Mondes.co.id | Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, getol menggelar sterilisasi ke pasar hewan dan peternakan di Bumi Mina Tani.

Tindakan ini dilakukan, menyusul banyaknya ternak sapi yang terindikasi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Pati, Andi Hirawadi mengatakan, penyemprotan disinfektan ini sebagai upaya untuk memutus mata rantai PMK.

“Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK. Sehingga tidak bisa menular ke ternak sapi,” ujarnya, Selasa (7/1/2025).

Selain sterilisasi ke pasar hewan dan peternakan warga, Dinas Peternakan juga memberikan pengobatan kepada hewan ternak yang terindikasi PMK.

Mulai dari memberikan obat hingga vitamin untuk ternak sapi di Kabupaten Pati. Ini penting untuk mencegah PMK pada hewan ternak.

“Pengobatan kita laksanakan jika ada laporan dari masyarakat. Baik memberikan vitamin atau memberikan obat-obat yang lainnya untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit PMK,” terangnya.

Dia tidak memungkiri, indikasi PMK pada hewan ternak bisa menyebar melalui lalu lintas perdagangan antar kabupaten.

Sehingga, langkah-langkah tersebut mutlak digeber. Dengan begitu, minimal bisa mencegah penularan dari satu hewan ke hewan ternak lainnya.

“Dengan kondisi seperti ini, lalu lintas ternak yang sangat dinamis di Pati tetapi bisa meningkat. Tapi kita antisipasi dengan pembagian disinfektan,” jelasnya.

Tak sampai di situ, pihaknya juga rutin menggelar edukasi kepada masyarakat terkait penyebaran dan penularan PMK.

“Kita memberikan edukasi kepada peternak agar menjaga ternaknya jangan sampai ternak sakit masuk ke kandang. Dan mendatangkan ternak baru ke dalam kandang, takutnya membawa penyakit,” bebernya.

BACA JUGA :  Dua Bocil Pelaku Kekerasan Diciduk Polsek Sukolilo

“Kalau membawa ternak baru ke kandang harus dilakukan isolasi biar nggak campur dengan ternak yang sehat,” imbuh dia.

Diketahui, di penghujung tahun 2024, sebanyak 125 sapi terindikasi PMK. Dari jumlah itu, sedikitnya 20 ternak sapi mati.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini