Antara Seni dan Teknologi, Rahasia Desainer Grafis Menciptakan Karya Menawan
Foto: Desyana Suhandari seorang desainer grafis asal Pati. (Mondes/dok. pribadi) PATI – Mondes.co.id | Sebagai seorang desainer grafis, Desy mengubah imajinasi menjadi karya visual yang memukau.
Dengan sentuhan kreativitas dan teknologi, ia menciptakan desain yang mampu menyampaikan pesan secara efektif dan estetis.
Perempuan asal Desa Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati itu kini menjalani keseharian sebagai staf media di sebuah lembaga.
“Saat ini saya kerja sebagai Staf Media di Lazismu Pati, tupoksi saya desain grafis, sosial media management, copywriting, dan jurnalistik. Dan kadang mengisi materi kelas desain grafis khususnya dengan Canva,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Kamis, 9 Januari 2025.
Sebagai desainer grafis, wanita bernama lengkap Desyana Suhandari mengaku tertarik mempelajari psikologi warna, copywriting, dan prospek postingan sosial media, hal ini memberikan kesan khas bagi desain rancangannya yang tidak menabrakkan antar warna.
Selain itu, ia pun menguasai penggunaan tools aplikasi yang digunakan untuk membuat karya desain.
Selama ini tantangan dalam berkarya melalui desain grafis yakni kudu menemukan inspirasi konsep desain sesuai kemajuan zaman serta perkembangan tren.
Situasi tersebut tak menyulitkan wanita kelahiran Pati, 24 Desember 1995 itu, karena justru membuatnya berkembang.
Meskipun jobdesknya sebagai tim Information Technology (IT), wanita berusia 28 tahun tersebut juga memiliki skill yang kerap dibutuhkan oleh lembaga untuk merancang suatu desain grafis yang estetik guna keperluan beberapa agenda.
Ia biasa membuat suatu infografis, bulletin, banner, tumbhnail, annual report, ID Card, dan web design.
“Dasar yang harus dimiliki oleh desain grafis paham penggunaan tools apk (aplikasi) yang digunakan, dan perbanyak referensi desain. Hal menarik di dunia desain bagi saya mempelajari makna warna, penyuntingan, serta paham algoritma setiap postingan sosial media. Makanya sering membuat infografis, quote, edukasi zakat, informasi penyaluran program zakat, bulletin, banner, X-banner, thumbnail youtube, annual repot, ID Card, web design,” sebut Desy.
Diketahui, sebelumnya ia bekerja sebagai affiliate marketing di e-Guru.id yakni sebuah platform digital yang bergerak di bidang informasi dan pelatihan kependidikan.
Semangatnya menjadi desainer grafis tinggi, agar terhubung dengan teman-teman media dan IT, demi terus belajar.
Kebermanfaatan terpetik seperti menyampaikan informasi, edukasi, promosi serta motivasi.
“Motivasi saya agar terhubung dengan teman-teman media di segala profesi hingga dunia IT yang memang dinamis dan terus berubah-ubah, jadi bisa terus belajar. Terlebih desain grafis berguna sebagai informasi, edukasi, motivasi dan promosi,” tutur wanita alumni program studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Menurutnya, merancang desain grafis yang penuh warna, merupakan wujud menyampaikan bahasa tulisan ke bahasa visual.
Butuh waktu berjam-jam, Desy mendedikasikan waktunya untuk mengolah desain yang menarik sesuai instruksi lembaga.
“Hal yang berkesan sebagai desainer grafis menyampaikan bahasa tulisan ke bahasa desain yang tervisualisasikan. Waktu yang dibutuhkan bisa 2 jam hingga setengah hari, tergantung tingkat kesulitan, karena saya bekerja menyesuaikan instruksi lembaga atau atasan,” ucap Koordinator Bidang Pustaka Informasi dan Teknologi Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Pati itu.
Desy yang merupakan Anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pati berharap, bisa menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
Baginya, mengajarkan orang lain, membuat dirinya berkembang karena terus meng-upgrade diri.
“Menyebar ilmu yang bermanfaat seperti air, jika didiamkan akan keruh. Maka harus dialirkan agar tetap jernih, sehingga jika terus mengajarkan ke orang lain, otomatis diri sendiri juga akan terus belajar dan upgrade ilmu, jadi bisa mengukur kekurangan-kekurangan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Pos terkait
BERITA TERBARU LAINNYA
Tidak ada komentar