Alhamdulillah, Tingkat Pengangguran Terbuka di Pati Turun

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Nov 2023 14:59 0 610 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Pati mengalami penurunan. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati, Bambang Agus Yunianto kepada Mondes.co.id pada Selasa, 7 November 2023.

Ia menyebut, angka TPT di Kabupaten Pati tahun 2022 terdapat 31.651 orang. Sementara, pada tahun 2023 terdapat hanya 27.064 orang.

“Angka TPT di tempat kita (Pati) pada tahun lalu 31.651, atau 4,15 persen. Kemudian, pada data yang dihimpun melalui aplikasi dari Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) yakni SIAPKerja, kini tinggal 27.064 orang atau 3,61 persen,” ucapnya saat ditemui di ruangan.

Ia menyampaikan bahwa penurunan angka TPT, meliputi mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan, mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha, serta mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan 0,54 persen.

“TPT itu terdiri dari mereka yang bekerja tapi masih pindah-pindah, mereka setengah pengangguran dan lain-lain, turun 0,54 persen. Data ini real dari hitungan angka para pencari kerja, bukan sebatas sampling sehingga dikatakan TPT di Pati menurun,” katanya.

Ia menambahkan bahwa jumlah angkatan kerja di Kabupaten Pati sebanyak 6.634. Lalu, angka penempatan kerjanya sebanyak 3.671.

Menurut penelusuran Disnaker Kabupaten Pati TPT didominasi pencari kerja lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang merupakan SMA maupun SMK. Situasi itu, semakin menggelikan karena baginya para generasi Z rawan akan rasa bosan dan tidak nyaman bekerja di suatu perusahaan sehingga banyak dari mereka yang sering resign.

BACA JUGA :  Petani Kacang Hijau Loyo, Cuaca Tak Tentu Bikin Galau

“Usia rata-rata alumni SMK mendominasi TPT karena kita akui sebetulnya SMK bisa kerja. Namun faktanya, justru menambah pengangguran. Generasi milineal dan Z cenderung pengen yang enak-enak saja, mereka rawan resign karena faktor tidak nyaman di lingkungan kerja,” bebernya.

Pihaknya kerap melakukan pemantauan dan membentuk embrio pada pencari kerja agar skillnya berkembang. Serta berkolaborasi dengan berbagai perusahaan pembuka lowongan kerja.

“Menurut data kami, pencari kerja ada 6.634 per September. Penempatannya sebanyak 3.671. Lumayan bagus, apalagi jika beberapa bulan ke depan akan ada perekrutan besar-besaran dari perusahaan besar di Pati, seperti PT HWI di Batangan dan PT Sejin yang kerap open recruitmen,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya terus mengupayakan program-program guna memfasilitasi pencari kerja di Kabupaten Pati, mulai dari job fair, Bursa Kerja Khusus (BKK) dan Tenaga Kerja Mandiri (TKM).

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini